Fenomena sleep paralysis atau yang biasa disebut ketindihan di Indonesia merupakan kondisi di mana tubuh mengalami kelumpuhan sementara, yang biasanya juga disertai dengan dada sesak, dan berlangsung beberapa menit saat hendak tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para partisipan diminta mengisi survei soal kesehatan tidur. Setelah itu, kesehatan jiwa diukur lewat skala Centers for Epidemiological Studies Depression Scale.
Hasil penelitian menunjukkan 18 persen partisipan mengalami sleep paralysis tak teratur. 7 Persen lainnya mengalami sleep paralysis minimal seminggu sekali, dan 24 persen lainnya mengaku berhalusinasi setiap akan tidur.
"Paralysis dan halusinasi jarang terjadi, dan dianggap tidak berbahaya. Namun kondisi ini merupakan pengalaman yang sangat buruk bagi yang mengalaminya," ungkap Grandner, dikutip dari Daily Mail.
"Semakin sering dan semakin parah paralysis dan halusinasi yang dialami sebelum tidur, menunjukkan seseorang memiliki masalah terpendam, dan bisa jadi merupakan gejala depresi," tambah Grandner lagi.











































