Mendiang Nurbuat Disebut Punya Riwayat Paru Kronis, Ini Ragam Pemicunya

Mendiang Nurbuat Disebut Punya Riwayat Paru Kronis, Ini Ragam Pemicunya

Suherni Sulaeman - detikHealth
Jumat, 15 Jun 2018 12:52 WIB
Mendiang Nurbuat Disebut Punya Riwayat Paru Kronis, Ini Ragam Pemicunya
Mendiang Nurbuat disebut punya riwayat paru kronis, pemicunya bisa PPOK, TB, serta asma/Foto: twitter
Jakarta - Grup lawak Srimulat kembali kehilangan personelnya. Pelawak Nurbuat tutup usia tepat di malam takbiran atau menjelang hari Kemenangan bagi seluruh umat Islam. Nurbuat yang berusia 69 tahun itu meninggal dunia pada Kamis malam pukul 22.30 WIB.

Informasi meninggalnya pelawak yang pernah bergabung dengan ludruk Mandala pada 1979 itu diketahui dari kicauan akun twitter @srimulatism. "Innalillahi wainnaillaihi roji'uun. Telah meninggal dunia pada malam ini sekitar pukul 22.30 wib, Pak Nurbuat Srimulat. Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya," tulis akun tersebut.

Mengutip dari detikHot, rekan sesama pelawak, Polo mengungkapkan bahwa Nurbuat sempat tak sadarkan diri, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Ia mengalami sesak nafas dan diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru kronis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Beberapa waktu lalu pernah sakit paru-paru memang agak kronis tapi sudah sembuh," ujar Polo.

Sudarmadji atau Doyok, pun mengiyakan kabar tersebut. "Iya (meninggal), sesak napas," jawab Doyok.

Mengenai penyakit yang diidap Nurbuat, ahli paru dan pernapasan dr Rezki Tantular, SpP, FAPSR, belum mengetahui secara pasti. Sebab, penyakit paru banyak macamnya, antara lain asma, bekas TB (sering disebut TBC) atau tuberculosis, serta PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).

"Penyakit paru kronis kalau itu PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) sebenernya nggak bisa sembuh, cuma dapat dikontrol. Hal itu juga bisa menyebabkan nggak sadar diri kalau sampai gagal napas. Asma juga bisa, bekas TBC juga bisa," terang ketua bidang humas PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) Pusat itu, saat dihubungi detikHealth.

Ia pun menyebut, pada TB, biasanya apabila sudah sembuh, penyakit tersebut meninggalkan bekas. Nah jika bekasnya cukup luas, maka bisa menyebabkan sesak napas kumat-kumatan.

"Kalau seperti itu juga kadang bisa menyebabkan gagal napas. Sesak napas yang menyebabkan oksigenasi jaringan tidak baik yang bisa berakibat tidak sadar, bisa meninggal juga,"


[Gambas:Video 20detik]

(hrn/up)

Berita Terkait