Diperingatkan di Film The Incredibles 2, Ini Fakta-fakta Epilepsi (2)

Diperingatkan di Film The Incredibles 2, Ini Fakta-fakta Epilepsi (2)

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Kamis, 21 Jun 2018 11:31 WIB
Diperingatkan di Film The Incredibles 2, Ini Fakta-fakta Epilepsi (2)
Foto: internet
Jakarta - Epilepsi merupakan istilah umum untuk beberapa diagnosis yang melibatkan kejang berulang. Kejang yang dimaksud adalah yang dipicu oleh aktivitas elektrik abnormal dalam otak yang berakibat perubahan pada gerak tubuh, dan kebiasaan yang tidak disadari.

Disney dalam film kartun teranyarnya, The Incredibles 2, menyampaikan peringatan pada pengidap epilepsi yang akan menonton film tersebut. Pasalnya, banyak yang melaporkan bahwa kedipan cahaya dan beberapa adegan dapat memicu kejang.

Untuk lebih mengenal penyakit yang sering kita sebut dengan penyakit ayan ini, berikut telah detikHealth rangkum serangkaian faktanya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengidapnya bukan pengidap gangguan mental

Foto: Thinkstock
"Salah satu mitos dari penyakit epilepsi yang paling umum, bahwa ada kepercayaan bahwa pasien epilepsi tidak normal dan mengidap gangguan mental atau retardasi mental," ungkap Dr Lawrence Seiden seorang psikiater dari Peachtree Neurological Clinic, dikutip dari Health Line.

Orang yang mengalami retardasi mental memang mungkin mengalami kejang, akan tetapi kebanyakan pasien epilepsi memiliki kecerdasan normal atau di atas rata-rata, lanjutnya.

Mariyuana disebut ampuh bagi epilepsi

Foto: REUTERS/Guadalupe Pardo
Epilepsi belum bisa disembuhkan hingga kini, namun dapat ditangani walau permasalahannya adalah tidak manjur bagi beberapa orang. Akan tetapi kini ditemukan bahwa mariyuana mungkin dapat menyembuhkan epilepsi.

Masih banyak perdebatan terjadi seputar penemuan ini. Beberapa peneliti memercayai bahwa zat penyembuh dalam mariyuana yang bernama cannabidiol (CBD) memiliki bahan medis yang dapat menenangkan masalah elektrik berlebih di otak dan aktivitas kimia yang menyebabkan kejang.

Dokter juga merekomendasikan untuk menjalani diet ketogenik yang rendah karbo dan tinggi lemak bagi pengidap epilepsi.

Pengidapnya bisa survive

Foto: Thinkstock

Meski dikatakan mematikan dan dapat menyebabkan kematian mendadak, pengidap epilepsi tentu bisa bertahan hidup. Beberapa orang terkenal yang diketahui mengidap penyakit ini, seperti pemimpin politik dan militer Perancis Napoleon Bonaparte, penemu hadiah Nobel Alfred Nobel, serta beberapa juara Olympic, seperti yang dituturkan National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Bukan penyakit langka

Foto: Thinkstock

Sekitar 50 juta orang diperkirakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengidap epilepsi, yang menjadikannya salah satu penyakit saraf yang umum diidap. Di Indonesia sendiri ada kurang lebih 150 ribu kasus epilepsi dilaporkan terjadi, sehingga menjadikannya bukan penyakit langka.

Epilepsi dapat terjadi sebagai kondisi tunggal maupun bersamaan dengan kondisi lainnya yang mempengaruhi otak, seperti celebral palsy, disabilitas kecerdasan, autisme, penyakit Alzheimer's (pikun) dan cedera traumatis pada otak.

Halaman 2 dari 5

"Salah satu mitos dari penyakit epilepsi yang paling umum, bahwa ada kepercayaan bahwa pasien epilepsi tidak normal dan mengidap gangguan mental atau retardasi mental," ungkap Dr Lawrence Seiden seorang psikiater dari Peachtree Neurological Clinic, dikutip dari Health Line.

Orang yang mengalami retardasi mental memang mungkin mengalami kejang, akan tetapi kebanyakan pasien epilepsi memiliki kecerdasan normal atau di atas rata-rata, lanjutnya.

Epilepsi belum bisa disembuhkan hingga kini, namun dapat ditangani walau permasalahannya adalah tidak manjur bagi beberapa orang. Akan tetapi kini ditemukan bahwa mariyuana mungkin dapat menyembuhkan epilepsi.

Masih banyak perdebatan terjadi seputar penemuan ini. Beberapa peneliti memercayai bahwa zat penyembuh dalam mariyuana yang bernama cannabidiol (CBD) memiliki bahan medis yang dapat menenangkan masalah elektrik berlebih di otak dan aktivitas kimia yang menyebabkan kejang.

Dokter juga merekomendasikan untuk menjalani diet ketogenik yang rendah karbo dan tinggi lemak bagi pengidap epilepsi.

Meski dikatakan mematikan dan dapat menyebabkan kematian mendadak, pengidap epilepsi tentu bisa bertahan hidup. Beberapa orang terkenal yang diketahui mengidap penyakit ini, seperti pemimpin politik dan militer Perancis Napoleon Bonaparte, penemu hadiah Nobel Alfred Nobel, serta beberapa juara Olympic, seperti yang dituturkan National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Sekitar 50 juta orang diperkirakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengidap epilepsi, yang menjadikannya salah satu penyakit saraf yang umum diidap. Di Indonesia sendiri ada kurang lebih 150 ribu kasus epilepsi dilaporkan terjadi, sehingga menjadikannya bukan penyakit langka.

Epilepsi dapat terjadi sebagai kondisi tunggal maupun bersamaan dengan kondisi lainnya yang mempengaruhi otak, seperti celebral palsy, disabilitas kecerdasan, autisme, penyakit Alzheimer's (pikun) dan cedera traumatis pada otak.

(frp/up)

Berita Terkait