Kalau Disertai Gejala Ini, Mungkin Betul Messi Sedang Stres

Kalau Disertai Gejala Ini, Mungkin Betul Messi Sedang Stres

Widiya Wiyanti - detikHealth
Jumat, 22 Jun 2018 19:47 WIB
Kalau Disertai Gejala Ini, Mungkin Betul Messi Sedang Stres
Foto: Reuters
Jakarta - Ramai diperbincangkan mengenai gestur tubuh Lionel Messi yang menunjukkan bahwa ia tengah dilanda tekanan yang cukup berat. Banyak pihak yang menganggap striker Argentina itu mengalami stres.

Bukan hanya Messi, semua orang juga bisa mengalami stres dengan berbagai tekanan dalam hidupnya. Namun, tidak semuanya mengetahui dengan jelas apa saja tanda-tandanya.

Dikutip dari The List, begini tanda-tanda stres mulai melanda:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sering kelelahan

Foto: Murad Sezer/Reuters

Dengan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari sudah biasa jika tubuh merasa lelah. Tetapi jika tidak melakukan banyak aktivitas, tidur lebih awal, dan tubuh tetap merasa kelelahan, bisa jadi itu merupakan tanda stres.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Perpustakaan Kedokteran Nasional AS menunjukkan bahwa kelelahan fisik adalah gejala yang paling umum. "Gejala ini cenderung memanifestasikan dirinya sendiri setelah berupaya untuk menyelesaikan masalah secara mental," kata ahli terapi kesehatan mental, Shemiah Derrick.

Sakit dan nyeri

Foto: Ivan Alvarado/Reuters
Bukan hanya sakit hati, tapi salah satu tanda stres mulai melanda adalah seringnya mengalami sakit dan nyeri di bagian leher, punggung, dan persendian. Otot-otot tubuh mudah sekali merasa tegang. Sementara ada yang merasakan nyeri di bagian dada serta pola pernapasan yang tidak teratur.

Pelatih kesehatan holistik, Nicolette Amarillas mengatakan bahwa rasa sakit di sepanjang tulang belakang umum terjadi pada orang yang stres. "Punggung bawah memiliki banyak ketegangan dari stres eksternal dan internal," tuturnya.

Sakit kepala

Foto: Reuters
Ketegangan dalam tubuh dapat menyebabkan rasa sakit lainnya, seperti sakit kepala. Orang yang mengalami stres pasti mengeluhkan hal ini. Ini disebabkan neurotransmitter dan neurohormon yang dalam jangka panjang dapat memengaruhi respon stres, respon inflamasi, dan fungsi sistem tubuh lainnya.

Dalam wawancara dengan Everyday Health, Dr Richard B. Lipton, direktur Pusat Sakit Kepala Montefiore di New York mengatakan ada hubungan yang kuat antara depresi dan migrain.

"Orang dengan migrain dua hingga tiga kali lebih mungkin mengalami depresi sebagai populasi umum," katanya.

Ada masalah tidur

Foto: Elsa/Getty Images
Sulit tidur berhari-hari, kantuk berlebihan, tidur tidak nyenyak, atau selalu terbangun lebih awal bisa jadi merupakan gejala dari stres. Jika pola tidur seperti itu berlangsung berhari-hari selama lebih dari dua minggu, kamu harus segera mencari ahli untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak menjadi suatu masalah yang lebih besar.

Masalah pencernaan

Foto: Carlos Barria/Reuters

Orang-orang yang merasa stres biasanya ditandai dengan seringnya perut terasa sakit. Menurut psikolog di Virginia, Robin Haight, masalah pencernaan dan stres atau kecemasan memiliki hubungan yang erat. Mulai dari mual hingga diare mudah sekali menghampiri.

Halaman 2 dari 6

Dengan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari sudah biasa jika tubuh merasa lelah. Tetapi jika tidak melakukan banyak aktivitas, tidur lebih awal, dan tubuh tetap merasa kelelahan, bisa jadi itu merupakan tanda stres.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Perpustakaan Kedokteran Nasional AS menunjukkan bahwa kelelahan fisik adalah gejala yang paling umum. "Gejala ini cenderung memanifestasikan dirinya sendiri setelah berupaya untuk menyelesaikan masalah secara mental," kata ahli terapi kesehatan mental, Shemiah Derrick.

Bukan hanya sakit hati, tapi salah satu tanda stres mulai melanda adalah seringnya mengalami sakit dan nyeri di bagian leher, punggung, dan persendian. Otot-otot tubuh mudah sekali merasa tegang. Sementara ada yang merasakan nyeri di bagian dada serta pola pernapasan yang tidak teratur.

Pelatih kesehatan holistik, Nicolette Amarillas mengatakan bahwa rasa sakit di sepanjang tulang belakang umum terjadi pada orang yang stres. "Punggung bawah memiliki banyak ketegangan dari stres eksternal dan internal," tuturnya.

Ketegangan dalam tubuh dapat menyebabkan rasa sakit lainnya, seperti sakit kepala. Orang yang mengalami stres pasti mengeluhkan hal ini. Ini disebabkan neurotransmitter dan neurohormon yang dalam jangka panjang dapat memengaruhi respon stres, respon inflamasi, dan fungsi sistem tubuh lainnya.

Dalam wawancara dengan Everyday Health, Dr Richard B. Lipton, direktur Pusat Sakit Kepala Montefiore di New York mengatakan ada hubungan yang kuat antara depresi dan migrain.

"Orang dengan migrain dua hingga tiga kali lebih mungkin mengalami depresi sebagai populasi umum," katanya.

Sulit tidur berhari-hari, kantuk berlebihan, tidur tidak nyenyak, atau selalu terbangun lebih awal bisa jadi merupakan gejala dari stres. Jika pola tidur seperti itu berlangsung berhari-hari selama lebih dari dua minggu, kamu harus segera mencari ahli untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak menjadi suatu masalah yang lebih besar.

Orang-orang yang merasa stres biasanya ditandai dengan seringnya perut terasa sakit. Menurut psikolog di Virginia, Robin Haight, masalah pencernaan dan stres atau kecemasan memiliki hubungan yang erat. Mulai dari mual hingga diare mudah sekali menghampiri.

(wdw/up)

Berita Terkait