Namun hati-hati saat berteriak, apalagi saat pemain idola sukses menceploskan gol. Berteriak terlalu keras hingga rahang menganga terlalu lebar, dapat menyebabkan efek negatif bagi kesehatan.
Pakar bedah mulut yang juga Ketua PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), drg Hananto Seno, SpBM mengatakan berteriak terlalu keras menyebabkan pergerakan udara yang tidak wajar. Sekitar 90 persen udara dari paru-paru bergerak ke mulut dan membuat gigi semakin terdorong, sehingga menyebabkan infeksi pada gusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika pada umur 40 tahun ke atas dapat menyebabkan kekakuan pada otot rahang mulut," ujar drg Hananto.
Baca juga: Titi Kamal Tidur Mangap Aja Cantik |
Bagi yang senang berteriak-teriak, drg Hananto memberikan tips agar tidak mengalami dampak negatif. Menurutnya, berteriak sebaiknya tidak terlalu lebar.
Mengukurnya gampang, dianjurkan tidak lebih lebar dari empat jari, terhitung dari telunjuk sampai kelingking.
"Selanjutnya lakukan senam rahang, dimulai dengan lidah ditempelkan ke langit (mulut) dan mengayunkan rahang ke atas dan ke bawah selama 10 kali pada pagi,siang, dan malam," pesan drg Hananto.











































