Kepada detikHealth, Karel Karsten Himawan, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan menyebut bahwa masa remaja adalah masa di mana seseorang membentuk jati diri. Ketika seorang anak masih belum menemukan jati dirinya maka ada usaha untuk membuat eksistensi mereka 'diakui'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian dari mereka yang mengaku rela melakukan apa saja demi Bowo. Foto: internet |
"Akhirnya dampaknya bisa dua: mencari cara untuk diakui eksistensinya dengan memamerkan diri melakukan aksi di luar batas ATAU mengasosiasikan identitas dirinya pada aktor yang dia follow, sehingga kalau kata orang awam jadi sedemikian 'fans'-nya dengan orang tersebut," jelas Karel.
Masih kata Karel, biasanya orang-orang yang menjadi pengikut atau fans dari seseorang memiliki rasa percaya diri yang tidak setinggi si aktor. Maka dari itu, ketika melihat ada video yang 'dia banget', mereka menjadi sangat mudah terpreokupasi dengan orang itu.
"Akhirnya, juga mengidentikkan identitas dirinya dengan orang yang digemarinya itu," tandasnya.
Tonton juga 'Fenomena Bowo Alpenliebe, Artis Tik Tok yang Bikin Heboh':
(ask/fds)












































Sebagian dari mereka yang mengaku rela melakukan apa saja demi Bowo. Foto: internet