Demi Kesehatan, Jangan Sering-sering Minum Air Dingin Ya

Demi Kesehatan, Jangan Sering-sering Minum Air Dingin Ya

Suherni Sulaeman - detikHealth
Rabu, 04 Jul 2018 16:03 WIB
Demi Kesehatan, Jangan Sering-sering Minum Air Dingin Ya
Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat cuaca sedang terik, memang sangat menyegarkan jika meneguk segelas air dingin. Banyak orang yang mencari solusi untuk menghilangkan rasa gerah dengan minum air dingin atau air es. Tapi bagi sebagian orang ada yang sangat menyukai air dingin, tidak peduli udara dingin, mereka tetap meminumnya.

Namun ada sejumlah studi yang mengklaim bahwa minum air dingin atau bahkan sangat dingin tidak dianjurkan. Alasannya karena tidak baik bagi tubuh, mengganggu fungsi alami cairan lambung dan juga menyebabkan beberapa masalah kesehatan dalam jangka panjang.

Hmmm, apa saja yang bisa terjadi pada tubuh akibat mengonsumsi air dingin secara berlebihan? Simak di sini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengganggu pencernaan

Foto: thinkstock
Para ahli mengatakan bahwa minum air es atau air dingin dapat membatasi kerja saluran pencernaan. Ya, air dingin menyebabkan pembuluh darah mengerut sehingga menghambat proses pencernaan makanan. Akibatnya makanan tidak tercerna dengan baik sehingga nutrisi yang terkandung pada makanan akan hilang.

Suhu normal tubuh adalah 37 derajat Celcius. Nah jika minum air dingin, maka suhu tubuh akan menjadi lebih rendah. Tubuh akan secara otomatis mengembalikan suhu normalnya. Proses ini membutuhkan energi. Energi yang digunakan sama dengan yang digunakan untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi. Apabila energi untuk menyerap nutrisi berkurang, nutrisi yang diterima tubuh pun akan berkurang.

Sakit tenggorokan

Foto: Getty Images
Terlalu sering mengonsumsi air dingin secara terus menerus dapat menyebabkan iritasi dan peradangan tenggorokan. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan lendir yang berlebihan (mukosa) atau lapisan pelindung saluran pernapasan.

Jadi, jika masih terus-terusan mengonsumsi air dingin akan membuat saluran penapasan lebih rentan terkena infeksi.

Menggagalkan proses penghancuran lemak

Foto: iStock
Seperti dikutip dari Dazzling News, seseorang yang minum banyak air dingin setelah makan dapat memadatkan lemak dari makanan yang baru saja dicerna. Artinya air dingin dapat menggagalkan proses pembakaran lemak dalam tubuh.

Oleh karena itu, tidak disarankan untuk minum air dingin setelah makan. Pakar gizi bernama Anju Sood justru menyarankan untuk menunggu selang waktu setidaknya 30 menit antara makan dan minum.

Menurunkan detak jantung

Foto: Thinkstock
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air es atau air dingin dapat menurunkan detak jantung. Ini karena minum air es merangsang saraf vagus. Saraf vagus adalah saraf kranial ke-10, yang berperan penting pada sistem saraf otonom tubuh untuk mengendalikan tindakan tubuh secara responsif.

Ketika seseorang meminum air es atau air dingin, suhu rendah air tersebut akan menstimulasi saraf, yang menyebabkan ritme jantung menurun secara substansial.

Halaman 2 dari 5
Para ahli mengatakan bahwa minum air es atau air dingin dapat membatasi kerja saluran pencernaan. Ya, air dingin menyebabkan pembuluh darah mengerut sehingga menghambat proses pencernaan makanan. Akibatnya makanan tidak tercerna dengan baik sehingga nutrisi yang terkandung pada makanan akan hilang.

Suhu normal tubuh adalah 37 derajat Celcius. Nah jika minum air dingin, maka suhu tubuh akan menjadi lebih rendah. Tubuh akan secara otomatis mengembalikan suhu normalnya. Proses ini membutuhkan energi. Energi yang digunakan sama dengan yang digunakan untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi. Apabila energi untuk menyerap nutrisi berkurang, nutrisi yang diterima tubuh pun akan berkurang.

Terlalu sering mengonsumsi air dingin secara terus menerus dapat menyebabkan iritasi dan peradangan tenggorokan. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan lendir yang berlebihan (mukosa) atau lapisan pelindung saluran pernapasan.

Jadi, jika masih terus-terusan mengonsumsi air dingin akan membuat saluran penapasan lebih rentan terkena infeksi.

Seperti dikutip dari Dazzling News, seseorang yang minum banyak air dingin setelah makan dapat memadatkan lemak dari makanan yang baru saja dicerna. Artinya air dingin dapat menggagalkan proses pembakaran lemak dalam tubuh.

Oleh karena itu, tidak disarankan untuk minum air dingin setelah makan. Pakar gizi bernama Anju Sood justru menyarankan untuk menunggu selang waktu setidaknya 30 menit antara makan dan minum.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air es atau air dingin dapat menurunkan detak jantung. Ini karena minum air es merangsang saraf vagus. Saraf vagus adalah saraf kranial ke-10, yang berperan penting pada sistem saraf otonom tubuh untuk mengendalikan tindakan tubuh secara responsif.

Ketika seseorang meminum air es atau air dingin, suhu rendah air tersebut akan menstimulasi saraf, yang menyebabkan ritme jantung menurun secara substansial.

(hrn/up)

Berita Terkait