Kata Ahli soal Risiko Konsumsi Telur Bentesan yang Rawan Terpapar Patogen

Kata Ahli soal Risiko Konsumsi Telur Bentesan yang Rawan Terpapar Patogen

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Selasa, 17 Jul 2018 12:36 WIB
Kata Ahli soal Risiko Konsumsi Telur Bentesan yang Rawan Terpapar Patogen
Risiko yang muncul pada telur bentesan yang rawan terpapar patogen. Foto: Erliana Riady
Jakarta - Harga telur naik, tawaran telur bentesan menjadi lebih menarik. Meskipun telur yang dijual merupakan telur yang cangkangnya rusak dan kemudian diplastikkan, ternyata ada risiko kesehatan yang mengintai.

Ini dijelaskan oleh ahli gizi, Leona Victoria Djajadi, MND, melalui pesan singkat. Menurutnya telur adalah salah satu jenis makanan yang disukai oleh patogen (kuman penyebab penyakit) sebab bakteri suka sekali dengan telur yang tinggi nutrisi, bersifat basah dan organik. Bahaya yang jadi ancaman adalah keracunan makanan.

"Diare, sakit kepala, sakit perut, mual muntah biasanya ciri khas utama. Paling bahaya untuk golongan imunitas rendah seperti bayi di bawah satu tahun, ibu hamil, orang tua, orang yang sakit dan orang yang mempunyai imun rendah," jelas Victoria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keracunan makanan bisa menyebabkan keguguran dan malformasi janin pada ibu hamil. Karena itu, lulusan University of Sydney tersebut mengimbau untuk tidak mengonsumsi telur yang cangkangnya sudah rusak.

Sama halnya dengan Victoria, ahli pangan dari Universitas Sahid Jakarta, Prof dr Hardinsyah, MS, juga menyarankan hal serupa.

"Ya prinsipnya jangan, kalau apalagi sudah disertai aroma yang enggak enak, karena sudah ketawan tercemar. Tapi ada juga sih yang begitu diperjalanan retak langsung, telur dicuci bersih dulu. Tapi kalau pecah dikandang?" ujarnya.

Dijelaskan oleh Prof Hardinsyah, salmonela biasanya mengintai telur. Ketika salmonela masuk dan racun sudah terbentuk maka bisa menyebabkan jatuhnya korban keracunan.

(ask/up)

Berita Terkait