4 Dampak Besar Masalah Stunting Anak Bila Dibiarkan

4 Dampak Besar Masalah Stunting Anak Bila Dibiarkan

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 23 Jul 2018 18:55 WIB
4 Dampak Besar Masalah Stunting Anak Bila Dibiarkan
Seorang ibu di Trenggalek bersama anaknya mendapat bantuan agar terhindar dari stunting. (Foto: Adhar Muttaqin)
Jakarta - Stunting adalah masalah gizi kronis yang dapat menggangu pertumbuhan hingga menyebabkan tinggi seorang anak jadi lebih rendah atau pendek dari standar. Di Indonesia hal ini masih menjadi masalah dengan data dari Kementerian Kesehatan menyebut prevalensi balita stunting tahun 2017 mencapai sekitar 29,6 persen.

Penyebab stunting bermacam-macam namun faktor utamanya disebut ahli kemiskinan dan minimnya edukasi gizi para orang tua.

Mengapa stunting perlu jadi perhatian serius? Karena masalah tidak hanya akan berujung pada populasi yang pendek-pendek. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut kondisi stunting yang dibiarkan dapat memengaruhi kemampuan ekonomi suatu negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikHealth dari berbagai sumber berikut 4 dampak dari stunting:

Gampang sakit

Foto: Thinkstock
Anak yang stunting rata-rata memiliki imunitas lebih buruk dibandingkan dengan anak sebayanya dengan pertumbuhan normal. Ini karena kondisi kurangnya asupan nutrisi dapat secara langsung memengaruhi kebugaran tubuh.

Menurut dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya anak yang stunting imunitasnya akan terus terpengaruh sampai dewasa. "Penelitian menunjukkan kalau anak-anak yang mengalami stunting pada saat dewasa lebih berisiko terkena penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas," ujarnya.

Kemampuan otak kurang

Foto: Thinkstock
Ketika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik, tinggi badan pendek hanya satu dari sekian dampak buruk yang bisa terjadi. Perlu diketahui ketika seorang anak tidak mendapatkan asupan yang baik maka pertumbuhan tubuhnya secara keseluruhan terganggu termasuk organ-organ penting seperti otak.

Spesialis Dr dr Damayanti R. Sjarif, SpA(K), dari Divisi Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI-RSCM mengatakan anak stunting bisa memiliki kemampuan kognitif yang tidak optimal.

"Anak yang stunting jaringan otaknya cuma sedikit, sehingga dampaknya pada perkembangan otak dan bisa menyebabkan anak lama mencerna stimulus," papar dr Damayanti.

Pertumbuhan ekonomi terhambat

Foto: Tim Infografis: Andhika Akbarayansyah
Seperti lingkaran setan, stunting dalam beberapa penelitian disebut pada akhirnya bisa kembali menjadi penyebab kemiskinan pada suatu populasi. Alasannya karena dengan kemampuan otak yang kurang dan kecenderungan mudah sakit maka daya saing populasi tersebut jadi lebih rendah.

"Untuk individu, ini menimbulkan penyakit, dan ujungnya menurunkan produktivitas. Di sini perekonomian daerah dan nasional akan berdampak," ujar Prof Dr Bambang P.S Brojonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas di sela acara Stunting Summit beberapa waktu lalu.

Masalah kesuburan

Foto: ilustrasi/thinkstock
Dampak terakhir yang bisa terjadi bila anak-anak dibiarkan stunting adalah kelak kemampuan reproduksinya akan terganggu. Pada anak perempuan terutama stunting akan meningkatkan masalah komplikasi kehamilan saat dirinya dewasa.

Perempuan dewasa yang kurus dan anemia berkontribusi terhadap tingginya angka kematian ibu dan bayi.

Halaman 2 dari 5
Anak yang stunting rata-rata memiliki imunitas lebih buruk dibandingkan dengan anak sebayanya dengan pertumbuhan normal. Ini karena kondisi kurangnya asupan nutrisi dapat secara langsung memengaruhi kebugaran tubuh.

Menurut dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya anak yang stunting imunitasnya akan terus terpengaruh sampai dewasa. "Penelitian menunjukkan kalau anak-anak yang mengalami stunting pada saat dewasa lebih berisiko terkena penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas," ujarnya.

Ketika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik, tinggi badan pendek hanya satu dari sekian dampak buruk yang bisa terjadi. Perlu diketahui ketika seorang anak tidak mendapatkan asupan yang baik maka pertumbuhan tubuhnya secara keseluruhan terganggu termasuk organ-organ penting seperti otak.

Spesialis Dr dr Damayanti R. Sjarif, SpA(K), dari Divisi Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI-RSCM mengatakan anak stunting bisa memiliki kemampuan kognitif yang tidak optimal.

"Anak yang stunting jaringan otaknya cuma sedikit, sehingga dampaknya pada perkembangan otak dan bisa menyebabkan anak lama mencerna stimulus," papar dr Damayanti.

Seperti lingkaran setan, stunting dalam beberapa penelitian disebut pada akhirnya bisa kembali menjadi penyebab kemiskinan pada suatu populasi. Alasannya karena dengan kemampuan otak yang kurang dan kecenderungan mudah sakit maka daya saing populasi tersebut jadi lebih rendah.

"Untuk individu, ini menimbulkan penyakit, dan ujungnya menurunkan produktivitas. Di sini perekonomian daerah dan nasional akan berdampak," ujar Prof Dr Bambang P.S Brojonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas di sela acara Stunting Summit beberapa waktu lalu.

Dampak terakhir yang bisa terjadi bila anak-anak dibiarkan stunting adalah kelak kemampuan reproduksinya akan terganggu. Pada anak perempuan terutama stunting akan meningkatkan masalah komplikasi kehamilan saat dirinya dewasa.

Perempuan dewasa yang kurus dan anemia berkontribusi terhadap tingginya angka kematian ibu dan bayi.

(fds/up)

Berita Terkait