Jakarta -
Tepat pada hari Jumat (27/7/2018), pencanangan hari kanker kepala dan leher oleh Perhimpunan Dokter Onkologi Kepala Leher Indonesia (PERDOKLI) dilaksanakan. Hal ini guna memperingati Hari Kanker Kepala dan Leher Sedunia yang jatuh setiap 27 Juli.
"Memang untuk kanker kepala leher itu masih gaungnya tidak seluas kanker payudara dan serviks, tapi kalau data dari Rumah Sakit Cipto sendiri memang sangat memprihatinkan bahwa pasien kanker kepala leher itu datang pada stadium lanjut, artinya sudah stadium tiga," jelas dr Diani, SpB(K)Onk dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo kepada detikHealth.
Yuk pahami mengenai fakta terkait kanker kepala dan leher ini lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenisnya banyak
Foto: thinkstock
|
Kanker kepala dan leher meliputi kanker-kanker yang ada di area kepala dan leher misalnya kanker kelenjar tiroid, kanker kelenjar getah bening, kanker lidah, kanker nasofaring, dan bahkan kanker mata.
"Kanker tiroid cukup banyak, kemudian kanker nasofaring juga banyak. Kanker laring, itu juga banyak, tapi memang secara keseluruhan kanker kepala leher ini masih menduduki peringkat enam di dunia," kata dr Diani.
Gejala samar
Foto: thinkstock
|
Mendengar penjelasan sebelumnya, kanker kepala dan leher ternyata termasuk jenis kanker yang sulit dideteksi. Karena gejalanya samar?
"Ya benar, pasiennya mungkin tidak tahu, tidak mengerti, atau bisa juga pasien sudah di deteksi tapi mereka berobat pada pengobatan alternatif atau herbal, tradisional dan sebagainya, sehingga pada saat pasien datang ke kami, ke rumah sakit, kondisinya sudah cukup memprihatinkan," jelasnya.
Ciri-ciri yang harus kamu waspadai
Foto: Thinkstock
|
Karena jenisnya yang cukup banyak, penjelasan mengenai ini mungkin bisa sangat panjang. Semisalnya untuk kanker lidah, kamu harus mewaspadai ketika menemukan sariawan di lidah atau bagian pipi dalam yang tidak sembuh-sembuh.
"Terus kemudian di leher, misalnya, setiap ada benjolan di leher harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit sehingga bisa terdeteksi secara awal benjolannya ini bahaya atau tidak. Misalnya ada pasien yang mimisan terus menerus, telinga terasa penuh, atau kemudian suara berubah serak tapi tidak kunjung sembuh, nah itu memang harus hati-hati," tambahnya.
Kebiasaan yang mempengaruhi risiko kanker kepala dan leher
Foto: Istock
|
"Jadi memang ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kanker-kanker di area kepala leher, misalnya orang dengan kebiasaaan merokok kemudian minum alkohol, kebiasaan makan sirih, kebersihan gigi yang tidak bagus, itu juga rentan untuk terkena kanker kepala leher," tutur dr Diani.
Nah, sekarang sudah lumayan tahu kan mengenai kanker kepala dan leher?
Kanker kepala dan leher meliputi kanker-kanker yang ada di area kepala dan leher misalnya kanker kelenjar tiroid, kanker kelenjar getah bening, kanker lidah, kanker nasofaring, dan bahkan kanker mata.
"Kanker tiroid cukup banyak, kemudian kanker nasofaring juga banyak. Kanker laring, itu juga banyak, tapi memang secara keseluruhan kanker kepala leher ini masih menduduki peringkat enam di dunia," kata dr Diani.
Mendengar penjelasan sebelumnya, kanker kepala dan leher ternyata termasuk jenis kanker yang sulit dideteksi. Karena gejalanya samar?
"Ya benar, pasiennya mungkin tidak tahu, tidak mengerti, atau bisa juga pasien sudah di deteksi tapi mereka berobat pada pengobatan alternatif atau herbal, tradisional dan sebagainya, sehingga pada saat pasien datang ke kami, ke rumah sakit, kondisinya sudah cukup memprihatinkan," jelasnya.
Karena jenisnya yang cukup banyak, penjelasan mengenai ini mungkin bisa sangat panjang. Semisalnya untuk kanker lidah, kamu harus mewaspadai ketika menemukan sariawan di lidah atau bagian pipi dalam yang tidak sembuh-sembuh.
"Terus kemudian di leher, misalnya, setiap ada benjolan di leher harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit sehingga bisa terdeteksi secara awal benjolannya ini bahaya atau tidak. Misalnya ada pasien yang mimisan terus menerus, telinga terasa penuh, atau kemudian suara berubah serak tapi tidak kunjung sembuh, nah itu memang harus hati-hati," tambahnya.
"Jadi memang ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kanker-kanker di area kepala leher, misalnya orang dengan kebiasaaan merokok kemudian minum alkohol, kebiasaan makan sirih, kebersihan gigi yang tidak bagus, itu juga rentan untuk terkena kanker kepala leher," tutur dr Diani.
Nah, sekarang sudah lumayan tahu kan mengenai kanker kepala dan leher?
(ask/up)