Setop Ngeluh Melulu! 6 Tips Hentikan Pikiran Negatif

Setop Ngeluh Melulu! 6 Tips Hentikan Pikiran Negatif

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Selasa, 07 Agu 2018 17:40 WIB
Setop Ngeluh Melulu! 6 Tips Hentikan Pikiran Negatif
Foto: thinkstock
Jakarta - Mengeluh memang mudah dilakukan, dan sering sekali kita lakukan jika ada suatu hal yang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Belum lagi, di era media sosial ini orang menjadi lebih mudah mengeluh dan menularkannya ke orang lain.

Padahal mengeluh adalah sebuah sikap negatif yang seharusnya kita hindari. Karena dengan kebanyakan mengeluh, kita sulit untuk melihat hal-hal yang baik dan mengontrol atau setidaknya reaksi kita terhadap lingkungan, menjadikan kita lebih mudah melihat kesalahan ketimbang kebaikan.

"Meski kita sering memberi orang banyak waktu untuk menanggapi permintaan, dengan akses langsung melalui ponsel, kita merasa lebih tertekan dan tidak sabar untuk menyelesaikan sesuatu saat ini," jelas Paul Davidson, PhD, seorang psikolog perilaku di Brigham and Women's Hospital Boston, dikutip dari Shape.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah kamu termasuk orang yang sering mengeluh? Coba 6 tips berikut ini untuk membuat hidupmu lebih nyaman dan bebas ngeluh:

Berhenti sebentar

Foto: thinkstock
Tanyakan kepada dirimu sendiri: Apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki situasi ini? Mungkin jawabannya tak ada kecuali berfokus pada reaksimu. Davidson menegaskan bahwa menganalisis situasi dapat membantumu untuk memahami apa yang bisa dan tidak bisa kamu kendalian, dan juga aksi membangun apa yang bisa kamu ambil.

Berhentilah sejenak sebelum mengeluh, misal dengan tarik napas dalam-dalam atau coba berjalan-jalan sebentar setelah menghadapi situasi buruk tersebut. Supaya memberikan kamu waktu dan menjaga emosimu, sehingga rencana yang lebih baik ketimbang mengeluh atau marah-marah bisa muncul.

Temukan pikiran buruk

Foto: Thinkstock
Pemikiran-pemikiran buruk pada suatu keadaan adalah pemicu utama kita mengeluh melulu. Seperti misalnya: "Duh, keretanya pasti telat mulu nih!" atau "Karena sebelumnya presentasiku berantakan, aku nggak mau terlibat dalam proyek besar lagi deh!"

"Sebagai gantinya, coba cari bukti nyata untuk mendukung perspektif yang lebih seimbang. Misalnya, apakah benar atasamu melakukan hal-hal yang mengindikasikan dia terganggu dengan permintaan cutimu? Ataukah kamu khawatir akan meninggalkan kesan buruk dan terlalu kritis lewat pertannyaanmu? Mencarinya bisa membuat perspektifmu lebih baik dan membuatmu stop mengeluh," tutur Davidson.

Coba tempatkan dirimu di posisi orang lain

Foto: Thinkstock
Temanmu sering membatalkan janji ketemuan? Ketimbang kamu mengeluhkan tentang dirinya ke teman yang lain, coba pertimbangkan apa yang kira-kira membuatnya selalu membatalkan janji kalian.

"Bagaimana reaksimu mungkin nggak ada hubungannya dan lebih karena apa yang sedang dialami oleh orang lain. Coba berbicara baik dengannya, bisa jadi tercipta obrolan yang produktif dengan sobatmu," kata Davidson.

Bersyukur

Foto: Thinkstock
"Saat kamu fokus pada hal yang benar dalam hidupmu, kamu jadi tak memikirkan yang negatif dan memberikan perasaan 'kaya'. Semakin sering kamu melakukannya, semakin kuat sikap bersyukurmu, yang secara dramatis bisa mengurangi ngeluh," terang Davidson.

Ia menyarankan dengan mencatat beberapa hal yang perlu kamu syukuri sebelum tidur atau saat bangun tidur. Bisa kamu tulis tangan atau ketik saja di ponselmu.

Jaga kata-katamu

Foto: Thinkstock
"Menjadi kurang menghakimi dalam bahasa yang kita gunakan untuk diri sendiri mendorong kita untuk melakukan hal yang sama untuk bagaimana kita berbicara tentang orang lain, yang menyebabkan lebih sedikit keluhan," sebut Davidson.

Perhatikan apa yang kamu ucapkan sebelum mengeluh, misal kata-kata "seharusnya", "mestinya" dan lain-lain. Cobalah puji dirimu sendiri dan orang lain jika memungkinkan, sebagai respon dari pencapaian baik walau sekecil apapun.

Lebih baik to the point!

Foto: Thinkstock
Jika kamu terganggu akan apa yang dikatakan, dirasakan atau dilakukan oleh orang lain dan juga merasa ada ketidakadilan yang harus diluruskan, beranilah berbicara.

Misalnya, dimulai dengan kalimat: "Saat kamu ___________, aku merasa _____, dan aku sangat menghargai apabila kamu mau _________", bisa memicu diskusi, kata Davidson. Secara konstruktif kamu membagikan apa yang kamu rasakan ketimbang mengeluh.

Halaman 2 dari 7
Tanyakan kepada dirimu sendiri: Apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki situasi ini? Mungkin jawabannya tak ada kecuali berfokus pada reaksimu. Davidson menegaskan bahwa menganalisis situasi dapat membantumu untuk memahami apa yang bisa dan tidak bisa kamu kendalian, dan juga aksi membangun apa yang bisa kamu ambil.

Berhentilah sejenak sebelum mengeluh, misal dengan tarik napas dalam-dalam atau coba berjalan-jalan sebentar setelah menghadapi situasi buruk tersebut. Supaya memberikan kamu waktu dan menjaga emosimu, sehingga rencana yang lebih baik ketimbang mengeluh atau marah-marah bisa muncul.

Pemikiran-pemikiran buruk pada suatu keadaan adalah pemicu utama kita mengeluh melulu. Seperti misalnya: "Duh, keretanya pasti telat mulu nih!" atau "Karena sebelumnya presentasiku berantakan, aku nggak mau terlibat dalam proyek besar lagi deh!"

"Sebagai gantinya, coba cari bukti nyata untuk mendukung perspektif yang lebih seimbang. Misalnya, apakah benar atasamu melakukan hal-hal yang mengindikasikan dia terganggu dengan permintaan cutimu? Ataukah kamu khawatir akan meninggalkan kesan buruk dan terlalu kritis lewat pertannyaanmu? Mencarinya bisa membuat perspektifmu lebih baik dan membuatmu stop mengeluh," tutur Davidson.

Temanmu sering membatalkan janji ketemuan? Ketimbang kamu mengeluhkan tentang dirinya ke teman yang lain, coba pertimbangkan apa yang kira-kira membuatnya selalu membatalkan janji kalian.

"Bagaimana reaksimu mungkin nggak ada hubungannya dan lebih karena apa yang sedang dialami oleh orang lain. Coba berbicara baik dengannya, bisa jadi tercipta obrolan yang produktif dengan sobatmu," kata Davidson.

"Saat kamu fokus pada hal yang benar dalam hidupmu, kamu jadi tak memikirkan yang negatif dan memberikan perasaan 'kaya'. Semakin sering kamu melakukannya, semakin kuat sikap bersyukurmu, yang secara dramatis bisa mengurangi ngeluh," terang Davidson.

Ia menyarankan dengan mencatat beberapa hal yang perlu kamu syukuri sebelum tidur atau saat bangun tidur. Bisa kamu tulis tangan atau ketik saja di ponselmu.

"Menjadi kurang menghakimi dalam bahasa yang kita gunakan untuk diri sendiri mendorong kita untuk melakukan hal yang sama untuk bagaimana kita berbicara tentang orang lain, yang menyebabkan lebih sedikit keluhan," sebut Davidson.

Perhatikan apa yang kamu ucapkan sebelum mengeluh, misal kata-kata "seharusnya", "mestinya" dan lain-lain. Cobalah puji dirimu sendiri dan orang lain jika memungkinkan, sebagai respon dari pencapaian baik walau sekecil apapun.

Jika kamu terganggu akan apa yang dikatakan, dirasakan atau dilakukan oleh orang lain dan juga merasa ada ketidakadilan yang harus diluruskan, beranilah berbicara.

Misalnya, dimulai dengan kalimat: "Saat kamu ___________, aku merasa _____, dan aku sangat menghargai apabila kamu mau _________", bisa memicu diskusi, kata Davidson. Secara konstruktif kamu membagikan apa yang kamu rasakan ketimbang mengeluh.

(frp/fds)

Berita Terkait