Kenali Faktor Risiko Kanker Kulit, Sinar UV Hingga Tahi Lalat

Kenali Faktor Risiko Kanker Kulit, Sinar UV Hingga Tahi Lalat

Annissa Widya Davita - detikHealth
Jumat, 10 Agu 2018 10:27 WIB
Kenali Faktor Risiko Kanker Kulit, Sinar UV Hingga Tahi Lalat
Foto: thinkstock
Jakarta - Memiliki kulit yang bersih, mulus serta putih merupakan impian para wanita. Salah satu cara yang tepat untuk melindungi kulitmu adalah dengan menggunakan tabir surya alias sunscreen.

SPF (Sun Protecting Factor) yang terkandung dalam tabir surya menunjukkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menentukan terbakarnya kulitmu. Sederhananya, tabir surya ini akan memblokir sinar ultraviolet B alias UVB yang dapat menyebabkan terbakarnya kulit dan juga UVA yang menyebabkan kerusakan akibat sinar matahari.

Dijelaskan oleh spesialis kulit, dr Sri Prihianti Gondokaryono SpKK, perlindungan sinar UV oleh tabir surya tidak hanya ditentukan oleh pemilihan nilai SPF, tapi juga cara penggunaannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Nilai SPF dalam tabir surya yang tersedia di pasaran sangat beragam, dari yang 15 sampai 100. Untuk di negara tropis, minimal nilai yang direkomendasikan adalah yang SPF 30. Tapi supaya nilainya tidak berkurang, tabir surya harus sering direplikasi dan digunakan dalam dosis yang cukup, yaitu dua sendok atau jari untuk seluruh tubuh," ujar dr Yanti, sapaan akrabnya, yang dikutip dari artikel detikHealth sebelumnya.

Selain paparan sinar matahari yang berkepanjangan dapat merusak kulitmu, dikutip dari Health Line, ada beberapa faktor risiko penyebab kanker kulit, mau tahu? Yuk simak!

Paparan UV

Foto: Thinkstock
Sinar UV yang langsung menyorot kulit kamu sedikit demi sedikit akan merusak DNA sel-sel kulit kamu lho! Inilah sebab utama dari kerusakan kulit. Untuk jangka pendek yang kemungkinan terjadi adalah munculnya bintik hitam, keriput hingga kerut pada kulitmu.

Saat cuaca mendung dan berawan pun kulit masih rentan terkena paparan sinar UV. Sebab, meski sinar matahari terhalang oleh awan mendung, sinar UV masih tetap bisa menembus awan hingga ke bumi.

Tahi Lalat

Foto: shutterstock
Tahi lalat tidak melulu menunjukkan kerentanan terhadap kanker kulit. Pada melanoma yakni gangguan sel (melanosit) yang memproduksi melanin pigmen yang menentukan warna kulit, bentuk tahi lalatnya asimetris yakni bentuknya tidak beraturan dan diameter tanda melanoma lebih dari 0,6 mm.

Orang-orang yang memiliki tahi lalat dengan jumlah banyak bisa menjadi tanda dari kanker kulit.

Keturunan dari Keluarga

Foto: ilustrasi/thinkstock
Faktor genetik ini juga merupakan salah satu faktor seseorang mengalami kanker kulit. Sekitar 10 persen melanoma ini diturunkan oleh mereka yang memiliki riwayat penyakit dari keluarganya.

Risiko itu bisa meningkat jika orang tua, saudara perempuan atau saudara laki-lakinya memiliki melanoma.

Usia

Foto: ilustrasi/thinkstock
Kerusakan kulit dapat dilihat dari seberapa panjang usia hidup seseorang. Maka, kemungkinan melanoma terjadi pada orang yang lebih tua. Usia rata-rata yang menerima diagnosis kanker kulit adalah umur 63. Namun waspada, melanoma juga bisa menyerang wanita umur 30.
Halaman 2 dari 5
Sinar UV yang langsung menyorot kulit kamu sedikit demi sedikit akan merusak DNA sel-sel kulit kamu lho! Inilah sebab utama dari kerusakan kulit. Untuk jangka pendek yang kemungkinan terjadi adalah munculnya bintik hitam, keriput hingga kerut pada kulitmu.

Saat cuaca mendung dan berawan pun kulit masih rentan terkena paparan sinar UV. Sebab, meski sinar matahari terhalang oleh awan mendung, sinar UV masih tetap bisa menembus awan hingga ke bumi.

Tahi lalat tidak melulu menunjukkan kerentanan terhadap kanker kulit. Pada melanoma yakni gangguan sel (melanosit) yang memproduksi melanin pigmen yang menentukan warna kulit, bentuk tahi lalatnya asimetris yakni bentuknya tidak beraturan dan diameter tanda melanoma lebih dari 0,6 mm.

Orang-orang yang memiliki tahi lalat dengan jumlah banyak bisa menjadi tanda dari kanker kulit.

Faktor genetik ini juga merupakan salah satu faktor seseorang mengalami kanker kulit. Sekitar 10 persen melanoma ini diturunkan oleh mereka yang memiliki riwayat penyakit dari keluarganya.

Risiko itu bisa meningkat jika orang tua, saudara perempuan atau saudara laki-lakinya memiliki melanoma.

Kerusakan kulit dapat dilihat dari seberapa panjang usia hidup seseorang. Maka, kemungkinan melanoma terjadi pada orang yang lebih tua. Usia rata-rata yang menerima diagnosis kanker kulit adalah umur 63. Namun waspada, melanoma juga bisa menyerang wanita umur 30.

(up/up)

Berita Terkait