"Jadi cukup meresahkan, karena pada saat kita mulai merasa 'oh masyakarakat sudah teredukasi lebih baik, sudah punya pengetahuan yang lebih baik' tiba-tiba (hoaks) keluar lagi dan sialnya, selalu ada orang yang percaya. Jadi kita kayak mengulang lagi, mengulang lagi," ujar Suksma Ratri atau Ratri, salah satu ODHA atau orang dengan HIV-AIDS, baru-baru ini.
detikHealth telah merangkum beberapa mitos soal HIV-AIDS beserta faktanya yang kamu perlu ketahui agar tidak ada lagi hoaks yang menyebar:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berenang satu kolam dengan ODHA bisa menular
|
Foto: Thinkstock
|
Virus HIV tidak akan bisa bertahan jika lepas dari inangnya, yakni sel darah putih. Sehingga jika terkena udara bebas, kurang dari 1 menit virus HIV akan mati. Sehingga berenang bersama ODHA tidak akan menularkan HIV.
Menggunakan pakaian bekas atau terompet
|
Foto: Frieda Isyana Putri/detikHealth
|
dr Esti sekali lagi menegaskan bahwa sel darah putih sebagai inang virus hanya sedikit yang terdapat pada cairan tubuh kita, termasuk air liur dan keringat. Sehingga kemungkinan untuk penularannya sangat kecil.
Pembalut yang terkontaminasi virus
|
Foto: Frieda Isyana Putri/detikHealth
|
"Ya jelas hoaks, pembalut aja kalau sudah terpapar udara kelamaan aja ada bintik-bintik hitamnya (dari darah yang kering terkena oksigen), apalagi ada cairan pasti ada noda-nodanya. Belum lagi virus HIV sendiri jika terpapar udara bebas lama-lama akan mati," terang dr Esti.
Kedok pemeriksaan darah keliling
|
Foto: Frieda Isyana Putri/detikHealth
|
"Kalau cek darah keliling, itu nggak mungkin pakai jarum suntik, itu biasanya pakai jarum pick, jarum tes yang dipencet ke kulit langsung keluar darahnya. Itu kan sama, dia nggak punya lubang, sebentar juga mati (virusnya)," jelas dr Esti.
ARV adalah obat kimia yang berbahaya
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Banyak berita yang menyebutkan bahwa ARV bisa merusak fungsi ginjal dan hati. Namun, sebagai ODHA yang telah mengonsumsi obat ARV secara teratur, dalam dua bulan jumlah virus HIV dalam darah Ratri bisa menurun drastis jadi tak terdeteksi, serta masih bisa produktif.
"Kalau saya selalu mencoba menguatkan teman-teman yang sering curhat ke saya bahwa 'Gimanapun juga kamu udah lihat kan hasil dari kesehatan kamu setelah minum ARV seperti apa?' Kalau ada orang-orang yang menyerukan isu bahwa ARV merusak ginjal atau fungsi hati segala macem, kamu tinggal tes aja. Fungsi hati kamu dilihat seperti apa, fungsi ginjalnya seperti apa. Buktikan sebaliknya, nanti lama-lama rumor itu akan mereda sendiri," terang Ratri.
Baca juga: Virus HIV Bisa Dihambat Sama Obat ARV |
Halaman 2 dari 6











































