Cara Ilmuwan Mendeteksi Kebohongan Tanpa Bantuan Lie Detector

Cara Ilmuwan Mendeteksi Kebohongan Tanpa Bantuan Lie Detector

Christantio Utama - detikHealth
Jumat, 24 Agu 2018 09:55 WIB
Cara Ilmuwan Mendeteksi Kebohongan Tanpa Bantuan Lie Detector
Kamu sering dibohongi oleh seseorang? Sebaiknya simak cara berikut ini untuk mengetahui kebohongan seseorang menurut para peneliti. Foto: Thinkstock
Jakarta - Setiap orang memiliki kepribadiannya masing-masing, ada yang suka dengan jujur ada juga yang sering berbohong. Terkadang kita merasa disakiti karena seseorang ketahuan melakukan kebohongan kepada kita.

Dikutip dari NBC News, dalam sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa orang rata-rata melakukan kebohongan sekitar 11 kali dalam seminggu. Riset lainnya yang dipublikasi oleh Journal of Basic and Applied Social Psychology memperlihatkan bahwa 60 persen orang melakukan kebohongan satu kali setiap 10 menit.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Leslie Martin, PhD, seorang konselor di Wake Forest University, Amerika Serikat, 37 persen latar belakang seseorang melakukan kebohongan adalah untuk melindungi dirinya sendiri dari rasa malu dan mempertahankan harga diri.

Untungnya terdapat celah yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi sebuah kebohongan seseorang. Menurut para peneliti, kunci untuk mengetahui kebohongan seseorang adalah lebih fokus indera penglihatan dari pada indera pendengaran.

Kamu bisa memperhatikan mata orang yang sedang diajak berbicara, karena pembohong umumnya lebih sering menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya. Selanjutnya adalah dengan memperhatikan senyuman palsu lawan bicara, seorang yang jujur akan tertawa dengan menggerakkan seluruh bagian di wajahnya. Sedangkan bagi mereka yang berbohong hanya akan menarik mulut bagian samping saja, tidak menggerakkan seluruh bagian wajah.

"Sebuah analisis yang besar mengungkapkan bahwa kemampuan akurasi kita untuk mengetahui sebuah kebohongan adalah sekitar 53 persen saja. Tidak lebih besar dari melempar sebuah koin," ucap seorang psikolog Charles Bond, PhD, dari Texas Christian University.

Namun semua hal yang dikemukakan oleh peneliti di atas belum tentu benar 100 persen. Semua kembali lagi ke sifat dan perilaku seseorang yang berbeda-beda.



Saksikan juga video 'Anak Ketahuan Nonton Film Porno? Ini Cara Menyikapinya':

[Gambas:Video 20detik]

(up/up)

Berita Terkait