Dilansir dari BBC, studi dilakukan selama empat tahun terhadap 20 ribu responden di China. Studi mengamati kemampuan matematika dan bahasa responden, serta konsentrasi partikel udara. Partikel tersebut meliputi sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan partikulat berdiameter lebih kecil dari 10 mikrometer. "Kita bisa melihat efek polusi pada berbagai jenjang umur, yang makin parah saat lansia," kata periset Xi Chen dari Yale School of Public Health.
Sayangnya riset tak menjelaskan penyebab detail polutan bisa menurunkan kecerdasan pada responden. Responden dalam studi ini terdiri atas perempuan dan laki-laki berusia minimal 10 tahun, yang dilaksanakan mulai 2010 hingga 2014. Responden harus menjawab 24 pertanyaan standar matematika dan 34 soal tebak kata.
Beberapa polutan dianggap mampu mempengaruhi langsung kimia otak dengan berbagai cara. Misal membawa racun yang langsung mempengaruhi kerja otak. Beberapa polutan punya efek mempengaruhi kondisi kejiwaan, misal meningkatkan risiko depresi. Responden dengan kecerdasan minim hanya bisa melakukan pekerjaan yang bersifat outdoor manual jobs.
Kondisi mereka makin parah karena otak yang makin tua dan paparan polutan yang terus meningkat. Lansia umumnya menerima lebih banyak efek negatif karena polusi. Dengan tingkat kecerdasan yang minim, mereka tak bisa merencanakan pensiun dan memilih asuransi yang tepat. Akibatnya lansia menjadi beban sosial dan ekonomi yang sangat besar.
Saksikan juga video 'Tiap Tahunnya 7 Juta Orang Tewas karena Polusi Udara':
(up/up)