Jakarta -
Ketika melihat postingan para selebriti yang tengah menjalani program diet dengan meminum jus sayuran, menerapkan diet keto dengan mengurangi jumlah asupan karbo seringkali para kaum hawa terpicu untuk menerapkan pola makan yang sama.
Dikutip dari Cosmopolitan, ada beberapa alasan penerapan diet yang dilakukan oleh selebriti tersebut sebetulnya tidak cocok dengan tubuh kita.
Metabolisme berbeda
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Karena kadar metabolisme kita didasarkan oleh variabel yang beragam seperti tinggi dan berat badan, gen, jenis kelamin, tingkat aktivitas, pola makan saat ini dan massa otot, akan sangat kecil kemungkinan tubuh kita membutuhkan jumlah asupan gizi yang sama dengan selebriti yang kita idamkan.
Faktanya, ketika kita menerapkan pola diet yang sama dengan para selebriti, kita bisa lebih mudah lelah dan lebih cepat merasa lapar karena jumlah asupan kalori yang tidak berimbang dengan massa tubuh kita.
Pantangan yang tak perlu
Foto: shutterstock
|
Pola makan para selebriti yang menjalani aktivitas diet tentunya dikontrol oleh para ahli gizi yang telah cakap. Kebanyakan selebriti memiliki personal chef tersendiri yang telah mengatur dan membuat jadwal perencanaan makan mereka.
Nah kamu yang mengikuti program diet tersebut mungkin akan membatasi diri untuk mengonsumsi makanan tertentu. Sayangnya, makanan pantangan tersebut malah membuat sebagian besar orang menjadi lebih letih dan kekurangan energi daripada biasanya.
Pola diet yang berbahaya
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Ada alasan mengapa kita harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet. Beberapa perencanaan program diet dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Misalnya mengonsumsi protein dalam jumlah yang berlebihan dapat merusak sistem ginjal. Pun ketika hanya mengonsumsi buah saja ternyata dapat menyebabkan diabetes dan kenaikan jumlah gula darah yang mampu menyebabkakan kerusakan pada saraf.
Program diet tidak cocok
Foto: Thinkstock
|
Mengurangi karbo, sudah. Puasa jus, sudah. Tapi kok masih tidak kunjung mendapatkan hasil yang signifikan? Berat badan tidak turun malah makin lelah. Ini bisa jadi karena kamu tidak cocok menerapkan pola diet yang sama dengan artis idola.
Tentunya, tiap orang memiliki respon yang berbeda terhadap pola diet yang sesuai dengan kode genetik masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menemukan pilihan yang paling sesuai sebelum menjalani program diet tertentu.
Karena kadar metabolisme kita didasarkan oleh variabel yang beragam seperti tinggi dan berat badan, gen, jenis kelamin, tingkat aktivitas, pola makan saat ini dan massa otot, akan sangat kecil kemungkinan tubuh kita membutuhkan jumlah asupan gizi yang sama dengan selebriti yang kita idamkan.
Faktanya, ketika kita menerapkan pola diet yang sama dengan para selebriti, kita bisa lebih mudah lelah dan lebih cepat merasa lapar karena jumlah asupan kalori yang tidak berimbang dengan massa tubuh kita.
Pola makan para selebriti yang menjalani aktivitas diet tentunya dikontrol oleh para ahli gizi yang telah cakap. Kebanyakan selebriti memiliki personal chef tersendiri yang telah mengatur dan membuat jadwal perencanaan makan mereka.
Nah kamu yang mengikuti program diet tersebut mungkin akan membatasi diri untuk mengonsumsi makanan tertentu. Sayangnya, makanan pantangan tersebut malah membuat sebagian besar orang menjadi lebih letih dan kekurangan energi daripada biasanya.
Ada alasan mengapa kita harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet. Beberapa perencanaan program diet dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Misalnya mengonsumsi protein dalam jumlah yang berlebihan dapat merusak sistem ginjal. Pun ketika hanya mengonsumsi buah saja ternyata dapat menyebabkan diabetes dan kenaikan jumlah gula darah yang mampu menyebabkakan kerusakan pada saraf.
Mengurangi karbo, sudah. Puasa jus, sudah. Tapi kok masih tidak kunjung mendapatkan hasil yang signifikan? Berat badan tidak turun malah makin lelah. Ini bisa jadi karena kamu tidak cocok menerapkan pola diet yang sama dengan artis idola.
Tentunya, tiap orang memiliki respon yang berbeda terhadap pola diet yang sesuai dengan kode genetik masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menemukan pilihan yang paling sesuai sebelum menjalani program diet tertentu.
(fds/fds)