Terungkap! Ini Salah Satu Rahasia Umur Panjang

Terungkap! Ini Salah Satu Rahasia Umur Panjang

Widiya Wiyanti - detikHealth
Rabu, 05 Sep 2018 14:28 WIB
Gaya hidup sehat bisa mengurangi risiko mati muda (Foto: thinkstock)
Jakarta - Umur memang ada di tangan Tuhan, tapi nggak ada salahnya kan kalau kita menjaga kesehatan agar tidak terserang banyak penyakit dan mendapatkan kehidupan yang berkualitas baik.

Namun, menurut penelitian baru dari European Society of Cardiology, ada salah satu rahasia untuk mendapatkan umur panjang, yaitu liburan. Penelitian ini terdiri dari peneliti University of Helsinki, Finlandia yang melibatkan 1.222 pria paruh baya yang memiliki setidaknya satu faktor risio untuk penyakit kardiovaskular, seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Setengah dari mereka disebut kelompok intervensi yang diberi panduang untuk meningkatkan kesehatan dan rutin olahraga serta berhenti merokok. Sedangkan kelompok lainnya disebut kelompok kontrol, mereka dihanya dipantau kesehatannya tanpa dipandu. Namun bedanya, kelompok intervensi hanya memiliki waktu libur tiga minggu dalam setahun, sedangkan kelompok kontrol memiliki waktu libur lebih dari tiga minggu.

Hasilnya sungguh mengejutkan, kelompok intervensi justru memiliki risiko kematian 37 persen lebih besar dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Nutrition, Health & Aging ini menunjukkan betapa berpengaruh besar waktu liburan pada kesehatan seseorang.

"Pria dengan liburan pendek relatif bekerja lebih panjang dan tidur lebih sedikit daripada mereka yang lebih lama liburan. Gaya hidup yang penuh tekanan ini mungkin telah mengesampingkan setiap manfaat dari intervensi. Kami pikir intervensi itu sendiri mungkin juga memiliki efek psikologis yang merugikan pada orang-orang ini dengan menambahkan tekanan pada kehidupan mereka," jelas Profesor Timo Strandberg, salah satu peneliti, dikutip dari New York Post.



Penelitian lain juga mengatakan hal serupa. Penelitian dari Allianz Global Assistance Insurance menunjukkan bahwa orang Amerika yang berpikir liburan itu penting berpeluang 23,3 persen untuk timbul tanda-tanda depresi. Sementara orang yang tidak berpikiran demikian jutsru berpeluang 30,4 persen menjadi depresi.

Sebuah survei dari Project menunjukkan bahwa sepertiga pekerja di Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka sangat tertekan.

"Jadi mengambil liburan adalah cara yang bagus untuk Anda mengambil langkah jauh dari pekerjaan dan mengisi ulang energi kreatif. Jadi ketika kembali, Anda merasa senang berada di sana dan Anda akan menjadi lebih produktif," kata penasihat karir senior di CareerBuilder.com, Michael Erwin.

(wdw/up)