Jakarta -
Tak perlu diragukan, ikan lele punya berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Sayangnya tak mudah memilih ikan lele yang berkualitas baik. Pasalnya, semua ikan lele terlihat sama ukuran dan warnanya yang hitam pekat.
Dosen Fakultas Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Triyanto mengatakan, memilih ikan lele berkualitas sebetulnya tidak sulit. Konsumen hanya perlu memperhatikan ikan lele sebaik-baiknya.
"Setelah dipilih jangan lupa diolah dengan baik supaya manfaatnya tidak hilang atau berkurang," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa tips memilih ikan lele berkualitas
Pilih lele yang masih hidup
Foto: Aditya Fajar Indrawan
|
Lele yang masih hidup menandakan dalam kondisi sehat dengan fungsi tubuh yang berjalan baik. Hal ini juga menandakan proses budidaya yang baik, karena lele mendapat kecukupan pangan dan oksigen dalam kolam. Lele yang masih segar umumnya lebih enak diolah dengan nutrisi yang lengkap.
Tidak berbau menyengat
Foto: Aditya Fajar Indrawan
|
Lele punya bau amis yang khas seperti bangsa ikan lainnya. Bau ini umumnya tidak terlalu menyengat atau sampai tercium konsumen. Aroma amis yang menyengat menandakan proses budidaya yang buruk. Pakan sembarangan atau air yang minim oksigen menyebabkan lele tak bisa hidup dengan baik.
Tubuh yang kencang
Foto: Thinkstock
|
Lele yang dipelihara dengan baik punya tubuh yang kencang dan bergerak lincah. Sebaliknya lele yang asal diberi makanan, misal jeroan, umumnya berbadan lembek. Selain bertubuh kencang, Lele berkualitas baik juga bertubuh licin dan hitam pekat.
Tidak ada luka
Foto: detikFood
|
Lele yang sehat cenderung bergerak lincah saat berada di kolam. Hal ini dibuktikan dengan tubuh yang tidak ada bekas luka atau goresan. Konsumen sebaiknya mempertimbangkan ulang jika terdalam bekas luka dalam tubuh lele.
Lele yang masih hidup menandakan dalam kondisi sehat dengan fungsi tubuh yang berjalan baik. Hal ini juga menandakan proses budidaya yang baik, karena lele mendapat kecukupan pangan dan oksigen dalam kolam. Lele yang masih segar umumnya lebih enak diolah dengan nutrisi yang lengkap.
Lele punya bau amis yang khas seperti bangsa ikan lainnya. Bau ini umumnya tidak terlalu menyengat atau sampai tercium konsumen. Aroma amis yang menyengat menandakan proses budidaya yang buruk. Pakan sembarangan atau air yang minim oksigen menyebabkan lele tak bisa hidup dengan baik.
Lele yang dipelihara dengan baik punya tubuh yang kencang dan bergerak lincah. Sebaliknya lele yang asal diberi makanan, misal jeroan, umumnya berbadan lembek. Selain bertubuh kencang, Lele berkualitas baik juga bertubuh licin dan hitam pekat.
Lele yang sehat cenderung bergerak lincah saat berada di kolam. Hal ini dibuktikan dengan tubuh yang tidak ada bekas luka atau goresan. Konsumen sebaiknya mempertimbangkan ulang jika terdalam bekas luka dalam tubuh lele.
(up/up)