Tetapi kondisi itu pernah terjadi menurut beberapa penelitian. Kondisi itu disebut polymastia, supernumerary breasts atau mammae erraticae. Kondisi ini memiliki jaringan payudara ekstra yang dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari ada tiga puting hingga ada tiga payudara dengan bentuk sempurna dan berfungsi dengan baik.
Dikutip dari suatu penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ Case Reports), ada beberapa klasifikasi bentuk dari kondisi polymastia ini berdasarkan kategori pada tahun 1915 oleh Kajava.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelas II : hanya terdiri dari jaringan kelenjar dan puting, tanpa areola.
Kelas III : hanya terdiri dari jaringan kelenjar dan areola, tanpa puting.
Kelas IV : hanya terdiri dari jaringan kelenjar.
Kelas V (pseudomamma) : hanya terdiri dari puting dan areola, tanpa jaringan kelenjar.
Kelas VI (polythelia) : hanya terdiri dari puting susu.
Kelas VII (polythelia areolaris) : hanya terdiri dari areola.
Kelas VIII (polythelia pilosa) : hanya terdiri dari rambut.
Belum ada data mengenai bentuk yang mana yang lebih sering terjadi. Namun, ada sekitar 2-6 persen dari populasi wanita yang memiliki kondisi polymastia ini. Sedangkan pada pria terjadi sekitar 1-3 persen populasi.
Menurut Dr Anne Burdick, seorang profesor dermatologi University of Miami, Miller School of Medicine, lokasi paling umum dari payudara ketiga ini ada di bagian dekat ketiak.
"Jaringan payudara ekstra biasanya di satu ketiak atau yang lain, tetapi bisa juga ada di area lain, termasuk bagian tengah dada, tulang dada, punggung, atau bahkan di daerah genital," katanya.











































