Beberapa Penyakit yang Bisa Muncul Pasca Bencana Alam

Beberapa Penyakit yang Bisa Muncul Pasca Bencana Alam

Widiya Wiyanti - detikHealth
Senin, 01 Okt 2018 16:54 WIB
Beberapa Penyakit yang Bisa Muncul Pasca Bencana Alam
Foto: Situasi Markas Korem 132/Tadulako Palu, lokasi pengungsian korban gempa Palu (Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Setelah bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu pada Jumat (28/9) lalu, membuat korban selamat dan luka-luka harus mengungsi di di tempat pengungsian di tenda-tenda terbuka.

Tidak dipungkiri bahwa kondisi ini juga bisa membuat para pengungsi terkena berbagai macam gangguan kesehatan. Tidur di tempat terbuka, kurangnya makanan dan air bersih memperparah kondisi mereka.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip CBC Canada, setelah bencana alam bisa muncul wabah penyakit infeksi. Apa saja?

Kolera

Foto: Thinkstock
Kolera adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Biasanya terjadi dari air minum atau makan makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut.

Infeksi ini menyebabkan diare berat sehingga memicu terjadinya dehidrasi secara cepat. Ini sering menjadi ancaman bagi para pengungsi setelah bencana alam.

Demam tifoid

Foto: BSIP/UIG Via Getty Images
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi yang terkontaminasi di makanan atau minuman. Dari limbah bekas bencana juga bisa terkontaminasi bakteri ini.

Gejalanya termasuk demam tinggi berkisar dari 39-40 derajat celsius, lemas, sakit perut, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Beberapa orang juga mengalami diare atau justru bisa mengalami konstipasi (sembelit).

Disentri

Foto: iStock
Lagi-lagi disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Disentri bisa membuat seseorang mengalami diare akut hingga mengeluarkan darah.

Parahnya, diare dapat membahayakan nyawa seseorang dalam 24 jam. Namun, sebagian besar kasus sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Gejalanya yaitu diare cair berdarah, demam, sakit perut, kram perut dan kembung, hilangnya nafsu makan, sakit kepala, muntah, dan dehidrasi.

Leptospriosis

Foto: Thinkstock
Leptospriosis adalah penyakit yang disebabkan karena terkontaminasi oleh air kencing hewan yang membawa bakteri, seperti tikus, sapi, anjing, dan hewan pengerat lainnya.

Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala berat, menggigil, nyeri otot, dan muntah. Orang yang terinfeksi juga dapat mengalami penyakit kuning, mata merah, sakit perut, dan muncul ruam.

Jika tidak segera ditangani, pasien dapat mengembangkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, dan gangguan pernapasan.

Hepatitis A dan E

Foto: internet
Penyakit ini menyebar di tempat yang tidak bersih, misal melalui kotoran manusia, atau mengonsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi.

Orang dengan hepatitis A dan E harus beristirahat total, tetap terhidrasi dan makan makanan bergizi.

Halaman 2 dari 6
Kolera adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Biasanya terjadi dari air minum atau makan makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut.

Infeksi ini menyebabkan diare berat sehingga memicu terjadinya dehidrasi secara cepat. Ini sering menjadi ancaman bagi para pengungsi setelah bencana alam.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi yang terkontaminasi di makanan atau minuman. Dari limbah bekas bencana juga bisa terkontaminasi bakteri ini.

Gejalanya termasuk demam tinggi berkisar dari 39-40 derajat celsius, lemas, sakit perut, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Beberapa orang juga mengalami diare atau justru bisa mengalami konstipasi (sembelit).

Lagi-lagi disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Disentri bisa membuat seseorang mengalami diare akut hingga mengeluarkan darah.

Parahnya, diare dapat membahayakan nyawa seseorang dalam 24 jam. Namun, sebagian besar kasus sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Gejalanya yaitu diare cair berdarah, demam, sakit perut, kram perut dan kembung, hilangnya nafsu makan, sakit kepala, muntah, dan dehidrasi.

Leptospriosis adalah penyakit yang disebabkan karena terkontaminasi oleh air kencing hewan yang membawa bakteri, seperti tikus, sapi, anjing, dan hewan pengerat lainnya.

Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala berat, menggigil, nyeri otot, dan muntah. Orang yang terinfeksi juga dapat mengalami penyakit kuning, mata merah, sakit perut, dan muncul ruam.

Jika tidak segera ditangani, pasien dapat mengembangkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, dan gangguan pernapasan.

Penyakit ini menyebar di tempat yang tidak bersih, misal melalui kotoran manusia, atau mengonsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi.

Orang dengan hepatitis A dan E harus beristirahat total, tetap terhidrasi dan makan makanan bergizi.

(wdw/up)

Berita Terkait