Cara-cara Mudah dan Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi (1)

Cara-cara Mudah dan Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi (1)

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Selasa, 02 Okt 2018 10:25 WIB
Cara-cara Mudah dan Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi (1)
Foto: Thinkstock
Jakarta - Bukan lagi penyakit orang tua, hipertensi atau tekanan darah tinggi kini bisa diidap oleh siapa saja pada usia berapapun. Ditambah lagi, masih banyak yang tidak sadar bahwa mereka mengidap hipertensi.

"(Itu karena) kebanyakan orang tidak mengalami gejalanya. Dan satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengukur tekanan darah menggunakan alat atau memeriksakan ke dokter," kata Blase Carabello, MD, ketua kardiologi di Mount Sinai Beth Israel di New York, dikutip dari Fitness Magazinew.

Hipertensi merupakan faktor risiko dari penyakit stroke dan gagal jantung. Agar tidak mengalami hal tersebut, lakukan hal-hal mudah dan sehat berikut untuk menurunkannya jika tekanan darahmu tinggi:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berhentilah merokok

Foto: ilustrasi/thinkstock
Semua orang pasti tahu bahwa merokok sudah menjadi penyebab terbesar dari berbagai penyakit kronis di dunia. Salah satunya berkontribusi pada kenaikan tekanan darah atau hipertensi.

"Kita tahu bahwa merokok menaikkan tekanan darah dan berkontribusi pada penyakit jantung dan yang lainnya. Berhenti merokok memiliki dampak yang sangat besar bagi kesehatanmu, terutama dalam hal menurunkan tekanan darah," kata Dr Carabello.

Tentu saja, olahraga!

Foto: ilustrasi/thinkstock
Berolahraga membuat janutng semakin kuat sehingga dapat memompa darah lebih mudah. Dr Carabello menjelaskan bahwa saat kita berolahraga, pembuluh darah melebar.

"Kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah untuk melancarkan aliran darah berlanjut bahkan hingga selesai olahraga. Saat jantung tak bekerja terlalu keras, tekanan pada arteri berkurang, dan kemudian menurunkan tekanan darah pada tubuh," lanjutnya.

Faktanya, hanya bergerak lebih banyak juga bisa menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 4 hingga 9 poin, menurut situs Mayo Clinic. Tidak ada olahraga khusus untuk menurunkan tekanan darah, namun Asosiasi Jantung Amerika menyarankan setidaknya berolahraga sedang selama 150 menit per minggu atau 75 menit per minggu untuk olahraga berat, atau juga 30 menit per hari, lima kali per minggu.

Pilihlah diet yang tepat

Foto: shutterstock
Makanan berperan besar dalam kesehatan tubuh kita, termasuk juga tekanan darah. Dua diet spesifik telah dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, yakni diet DASH dan diet Mediterania.

Diet DASH atau Dietary Approaches to Stop Hypertension terbukti menurunkan tekanan darah dengan rata-rata 11,4 poin sistolik dan 5,5 poin diastolik. Sedangkan diet Mediterania yang sarat akan boga bahari membantu dengan "makanan sebagai obat".

Kesaamaan kedua diet luar biasa ini adalah mereka memfokuskan pada sayur-mayur, buah-buahan, biji-bijian, gandum, dan protein berkualitas seperti ikan, ayam dan kalkun. vegetables, fruit, legumes, whole grains, and quality proteins, such as fish, chicken, and turkey. Selain itu, mereka juga menyarankan memakan makanan secara utuh, tidak mengeliminasi porsi makanan.

Utamakan buah dan sayur

Foto: Pradita Utama
Kementerian Kesehatan RI tak henti-hentinya mengimbau pada masyarakat untuk rajin memakan sayur dan buah sebagai asupan sehari-hari. Ini bukan tanpa alasan, karena sayur dan buah selain lebih menyehatkan, dua hal ini juga dapat menurunkan tekanan darah hingga 7 poin.

Hal ini dibuktikan melalui satu studi di Jepang yang mengungkapkan bahwa kadar potasium yang tinggi dan sodium yang rendah dalam buah dan sayur dapat membantu mengatur tekanan darah. Kemungkinan lainnya adalah penurunan berat badan yang juga terjadi saat rutin mengonsumsinya bisa menjadi efek anti-hipertensif.

Proritaskan makanan berwarna merah atau ungu

Foto: iStock
Jika kamu sudah merutinkan untuk memakan buah dan sayur, utamakan mengonsumsi yang berwarna merah atau ungu, misal buah bit dan delima. Sekitar 482 gram jus buah bit bisa menurunkan tekanan darahmu sejumlah 5 poin hanya dalam 6 jam akibat efek nitrat di dalamnya merilekskan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, menurut sebuah studi di Australia.

Sedangkan jus delima berlaku sebagai inhibitor ACE alami, menurunkan aktivitas enzim yang meningkatkan tekanan darah sebanyak 36 persen, menurut studi yang dilakukan peneliti Israel. Dan juga ditemukan bahwa mereka yang mengidap hipertensi yang meminum 57 gram jus delima menurunkan tekanan darah mereka sebesar 5 persen setelah hanya dua minggu.

Halaman 2 dari 6
Semua orang pasti tahu bahwa merokok sudah menjadi penyebab terbesar dari berbagai penyakit kronis di dunia. Salah satunya berkontribusi pada kenaikan tekanan darah atau hipertensi.

"Kita tahu bahwa merokok menaikkan tekanan darah dan berkontribusi pada penyakit jantung dan yang lainnya. Berhenti merokok memiliki dampak yang sangat besar bagi kesehatanmu, terutama dalam hal menurunkan tekanan darah," kata Dr Carabello.

Berolahraga membuat janutng semakin kuat sehingga dapat memompa darah lebih mudah. Dr Carabello menjelaskan bahwa saat kita berolahraga, pembuluh darah melebar.

"Kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah untuk melancarkan aliran darah berlanjut bahkan hingga selesai olahraga. Saat jantung tak bekerja terlalu keras, tekanan pada arteri berkurang, dan kemudian menurunkan tekanan darah pada tubuh," lanjutnya.

Faktanya, hanya bergerak lebih banyak juga bisa menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 4 hingga 9 poin, menurut situs Mayo Clinic. Tidak ada olahraga khusus untuk menurunkan tekanan darah, namun Asosiasi Jantung Amerika menyarankan setidaknya berolahraga sedang selama 150 menit per minggu atau 75 menit per minggu untuk olahraga berat, atau juga 30 menit per hari, lima kali per minggu.

Makanan berperan besar dalam kesehatan tubuh kita, termasuk juga tekanan darah. Dua diet spesifik telah dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, yakni diet DASH dan diet Mediterania.

Diet DASH atau Dietary Approaches to Stop Hypertension terbukti menurunkan tekanan darah dengan rata-rata 11,4 poin sistolik dan 5,5 poin diastolik. Sedangkan diet Mediterania yang sarat akan boga bahari membantu dengan "makanan sebagai obat".

Kesaamaan kedua diet luar biasa ini adalah mereka memfokuskan pada sayur-mayur, buah-buahan, biji-bijian, gandum, dan protein berkualitas seperti ikan, ayam dan kalkun. vegetables, fruit, legumes, whole grains, and quality proteins, such as fish, chicken, and turkey. Selain itu, mereka juga menyarankan memakan makanan secara utuh, tidak mengeliminasi porsi makanan.

Kementerian Kesehatan RI tak henti-hentinya mengimbau pada masyarakat untuk rajin memakan sayur dan buah sebagai asupan sehari-hari. Ini bukan tanpa alasan, karena sayur dan buah selain lebih menyehatkan, dua hal ini juga dapat menurunkan tekanan darah hingga 7 poin.

Hal ini dibuktikan melalui satu studi di Jepang yang mengungkapkan bahwa kadar potasium yang tinggi dan sodium yang rendah dalam buah dan sayur dapat membantu mengatur tekanan darah. Kemungkinan lainnya adalah penurunan berat badan yang juga terjadi saat rutin mengonsumsinya bisa menjadi efek anti-hipertensif.

Jika kamu sudah merutinkan untuk memakan buah dan sayur, utamakan mengonsumsi yang berwarna merah atau ungu, misal buah bit dan delima. Sekitar 482 gram jus buah bit bisa menurunkan tekanan darahmu sejumlah 5 poin hanya dalam 6 jam akibat efek nitrat di dalamnya merilekskan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, menurut sebuah studi di Australia.

Sedangkan jus delima berlaku sebagai inhibitor ACE alami, menurunkan aktivitas enzim yang meningkatkan tekanan darah sebanyak 36 persen, menurut studi yang dilakukan peneliti Israel. Dan juga ditemukan bahwa mereka yang mengidap hipertensi yang meminum 57 gram jus delima menurunkan tekanan darah mereka sebesar 5 persen setelah hanya dua minggu.

(frp/up)

Berita Terkait