"Mbak Ratna juga tidak berkenan fotonya disebarkan. Beliau trauma, anaknya trauma, bahkan kena stroke," ujar koordinator jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada detikcom, Selasa (2/10/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana seseorang merespon pengalaman traumatis berbeda-beda. Jika ada pendukung yang kuat, tidak ada atau kecilnya pengalaman traumatis setelahnya, dan jika seseorang tersebut memiliki kemampuan bertahan, tidak akan mempengaruhi kesehatan mentalnya," tulis situs resmi SAMHSA.
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa pengalaman traumatis dapat terkait baik dengan perilaku kesehatan dan kondisi kesehatan fisik kronis, apalagi jika terjadi pada saat masa kanak-kanak. Misalnya seperti depresi, kecemasan atau post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma atau perilaku berbahaya seperti melukai diri sendiri.
Hal tersebut nantinya akan berdampak besar pada hubungan, karir dan beberapa aspek dalam kehidupan seseorang yang mengalami kekerasan fisik, apalagi jika belum menjalani penyembuhan. Di sisi lain, pengalaman traumatis ini juga bisa berkontribusi pada penyakit-penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Tonton juga 'Ratna Sarumpaet Dianiaya Sekelompok Orang':
(frp/up)











































