Ingin Mendeteksi Kanker Prostat? Ini Tes yang Dibutuhkan

Ingin Mendeteksi Kanker Prostat? Ini Tes yang Dibutuhkan

Roshma WIdiyani - detikHealth
Sabtu, 06 Okt 2018 07:50 WIB
Ingin Mendeteksi Kanker Prostat? Ini Tes yang Dibutuhkan
Ilustrasi kanker prostat. Foto: iStock
Jakarta - Meninggalnya aktor senior Rudy Wowor pada Jumat (5/9/2018) akibat kanker prostar harus menjadi pelajaran bagi para pria. Salah satunya untuk melakukan skrining prostat terutama bila telah berusia 50 tahun. Dikutip dari situs Prostate Cancer Foundation (PCF), skrining prostat terdiri atas uji DRE dan PSA yang sederhana dan tidak sakit.

Digital Rectal Exam (DRE) dilakukan tenaga kesehatan yang berpengalaman di bidangnya. Dokter akan melumuri sarung tangan dengan pelumas buatan sebelum memasukkannya ke dalam rektum. Prostat berada tepat di depan organ yang berfungsi menampung feses untuk sementara ini. Dokter bisa langsung tahu bila prostat membesar atau bentuknya tidak teratur. Tes ini memang tidak nyaman, namun berlangsung cepat dan tidak sakit.


Selanjutnya adalah uji Prostat Spesifik Antigen (PSA), yaitu protein yang dihasilkan prostat untuk mengukur kekentalan cairan sperma. Uji PSA dilakukan melalui tes darah yang hasilnya bisa diketahui dalam 14 hari. Pria harus waspada jika kadar PSA lebih dari 3 ng/ml, karena bisa menjadi penanda kanker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dokter menyarankan pengulangan tes terlebih dulu sebelum penjatuhan vonis kanker. Tes DRE dan PSA akan diulang beberapa kali dalam satu hingga dua tahun, sebagai bagian dari pemeriksaan normal. Hasil tes akan menjadi perhatian bila ukuran prostat masih terlalu besar atau tidak beraturan. Pasien juga harus waspada jika kadar PSA terus tinggi setelah beberapa kali tes.

Selain hasil tes, dokter biasanya menimbang beberapa hal sebelum yakin telah terbentuk sel kanker. Hal tersebut mencakup usia, berat badan, rekam medis, sejarah keluarga, etnis, dan berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sel kanker.

(Roshma WIdiyani/up)

Berita Terkait