7 Tes Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan di Usia 73 Tahun

7 Tes Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan di Usia 73 Tahun

Widiya Wiyanti - detikHealth
Senin, 22 Okt 2018 15:56 WIB
7 Tes Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan di Usia 73 Tahun
Ilustrasi cek kesehatan. Foto: Thinkstock
Jakarta - Aktris senior Titi Qadarsih meninggal dunia pada Senin (22/10) di usianya 73 tahun. Kabar duka itu diungkapkan oleh sang anak, Indra Qadarsih dalam akun Instagramnya.

Usia yang sudah tidak muda lagi membuat kualitas kesehatan pasti menurun. Oleh karena itu, seseorang yang memasuki usia senja harus benar-benar fokus pada kesehatan, salah satunya dengan memeriksakan kesehatannya secara rutin.

Dikutip dari WebMD, ada beberapa tes kesehatan yang seharusnya dilakukan seseorang berusia di atas 60 tahun secara rutin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tes tekanan darah

Foto: thinkstock
Semua orang tampaknya wajib melakukan cek tekanan darah secara rutin, terutama lansia. Ini bisa mendeteksi adanya tekanan darah tinggi yang bisa berdampak pada beberapa penyakit berbahaya lainnya, seperti penyakit jantung.

Menimbang secara rutin

Foto: Thinkstock
Bukan hanya bayi dan anak-anak, lansia juga harus memeriksa berat badannya secara teratur. Penambahan berat badan pada lansia harus diwaspadai, biasanya bukan massa otot yang bertambah, melainkan lemak tubuh. Apalagi jika tidak disertai olahraga dan metabolisme pun melambat. Ini bisa memengaruhi kesehatan organ tubuh lainnya.

Tes mammografi

Foto: ilustrasi/thinkstock
Tes mammografi ditujukan untuk memeriksa payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mendeteksi adanya tumor atau kanker payudara. Apalagi, penyakit kanker payudara lebih banyak mengintai pada wanita usia lanjut.

Dengan tes ini terbukti dapat mengurangi angka kematian karena bisa mendeteksi kanker payudara lebih dini, sehingga pengoobatannya pun lebih mudah. Dianjurkan pada wanita usia di atas 40 tahun untuk melakukan tes mammografi setiap satu hingga dua tahun sekali.

Tes HPV dan pap smear

Foto: shutterstock
Untuk wanita, tes HPV (papillomavirus) dan pap smear sangat penting dilakukan untuk mendeteksi secara dini adanya kanker serviks. Selain itu, wanita di atas 65 tahun bisa melakukan pemeriksaan panggul untuk dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup.

Pap smear direkomendasikan untuk dilakukan setiap tiga tahun, tes HPV bisa dilakukan setiap lima tahun, atau kombinasi keduanya. Jika wanita berusia lebih dari 65 tahun telah melakukan pap smear dan hasilnya negatif secara beruturut-turut, kemungkinan dokter akan mengatakan untuk tidak perlu lagi melakukan pap smear.

Periksa mata

Foto: Thinkstock
Kualitas ketajaman mata untuk orang lanjut usia pasti menurun, bisa jadi karena penurunan penglihatan atau mungkin karena adanya penyakit mata, seperti katarak, degenerasi makula, dan glaukoma.

Untuk itu, diharuskan memeriksakan mata pada dokter secara rutin, karena kesehatan mata sangat penting untuk dipertahankan.

Periksa pendengaran

Foto: thinkstock
Sekitar 25 persen orang berusia 65-74 tahun memiliki gangguan pendengaran. Padahal kebanyakan gangguan bisa diobati asal diketahui lebih awal. Karena usia juga memengaruhi, maka dari itu pentingnya untuk memeriksakan indera pendengaran secara rutin.

Skrining kolesterol

Foto: Thinkstock
Kadar kolesterol tinggi bisa menjadi momok berbahaya untuk terjadinya serangan jantung dan stroke. Maka dari itu, orang dengan usia lanjut harus benar-benar waspada dengan meningkatnya kolesterol jahat. Skrining kolesterol ini bisa dilakukan secara rutin setiap dua minggu sekali.

Halaman 2 dari 8
Semua orang tampaknya wajib melakukan cek tekanan darah secara rutin, terutama lansia. Ini bisa mendeteksi adanya tekanan darah tinggi yang bisa berdampak pada beberapa penyakit berbahaya lainnya, seperti penyakit jantung.

Bukan hanya bayi dan anak-anak, lansia juga harus memeriksa berat badannya secara teratur. Penambahan berat badan pada lansia harus diwaspadai, biasanya bukan massa otot yang bertambah, melainkan lemak tubuh. Apalagi jika tidak disertai olahraga dan metabolisme pun melambat. Ini bisa memengaruhi kesehatan organ tubuh lainnya.

Tes mammografi ditujukan untuk memeriksa payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mendeteksi adanya tumor atau kanker payudara. Apalagi, penyakit kanker payudara lebih banyak mengintai pada wanita usia lanjut.

Dengan tes ini terbukti dapat mengurangi angka kematian karena bisa mendeteksi kanker payudara lebih dini, sehingga pengoobatannya pun lebih mudah. Dianjurkan pada wanita usia di atas 40 tahun untuk melakukan tes mammografi setiap satu hingga dua tahun sekali.

Untuk wanita, tes HPV (papillomavirus) dan pap smear sangat penting dilakukan untuk mendeteksi secara dini adanya kanker serviks. Selain itu, wanita di atas 65 tahun bisa melakukan pemeriksaan panggul untuk dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup.

Pap smear direkomendasikan untuk dilakukan setiap tiga tahun, tes HPV bisa dilakukan setiap lima tahun, atau kombinasi keduanya. Jika wanita berusia lebih dari 65 tahun telah melakukan pap smear dan hasilnya negatif secara beruturut-turut, kemungkinan dokter akan mengatakan untuk tidak perlu lagi melakukan pap smear.

Kualitas ketajaman mata untuk orang lanjut usia pasti menurun, bisa jadi karena penurunan penglihatan atau mungkin karena adanya penyakit mata, seperti katarak, degenerasi makula, dan glaukoma.

Untuk itu, diharuskan memeriksakan mata pada dokter secara rutin, karena kesehatan mata sangat penting untuk dipertahankan.

Sekitar 25 persen orang berusia 65-74 tahun memiliki gangguan pendengaran. Padahal kebanyakan gangguan bisa diobati asal diketahui lebih awal. Karena usia juga memengaruhi, maka dari itu pentingnya untuk memeriksakan indera pendengaran secara rutin.

Kadar kolesterol tinggi bisa menjadi momok berbahaya untuk terjadinya serangan jantung dan stroke. Maka dari itu, orang dengan usia lanjut harus benar-benar waspada dengan meningkatnya kolesterol jahat. Skrining kolesterol ini bisa dilakukan secara rutin setiap dua minggu sekali.

(wdw/up)

Berita Terkait