4 Fakta Penting Ketika Diabetes Mulai Mengacaukan Urusan Ranjang

4 Fakta Penting Ketika Diabetes Mulai Mengacaukan Urusan Ranjang

Widiya Wiyanti - detikHealth
Rabu, 24 Okt 2018 17:11 WIB
4 Fakta Penting Ketika Diabetes Mulai Mengacaukan Urusan Ranjang
Ilustrasi adanya masalah dalam kehidupan seksual pengidap diabetes. Foto: thinkstock
Jakarta - Diabetes masih menjadi momok besar bagi kesehatan masyarakat, termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menjadi rumah bagi 10,3 juta orang yang mengidap diabetes pada tahun 2017.

Diabetes bisa memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan bisa berujung dengan penyakit jantung bahkan stroke. Tapi bukan hanya itu lho.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesialis endokrinologi, dr Dante Saksono H, SpPD-KEMD menyebut bahwa diabetes juga bisa memengaruhi kehidupan seksual seseorang, baik pria maupun wanita. Apa saja faktanya?

Disfungsi ereksi pada pria

Foto: thinkstock
Ini yang paling ditakuti para pria. dr Dante mengatakan bahwa pria yang mengidap diabetes bisa mengalami disfungsi ereksi 10 tahun lebih awal.

"Disfungsi ereksi ya timbul tapi spermanya tetap. Pada penis ada pembuluh darah, orang diabetes pembuluh darahnya terganggu," katanya.

Disfungsi ereksi bisa sembuh, tapi...

Foto: Thinkstock
Banyak pria yang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes sampai mereka menemukan bahwa mereka mengalami disfungsi ereksi. Menurut dr Dante, disfungsi ereksi yang dialami pasien diabetes bisa sembuh apabila ditemukan masih pada stadium awal.

"Kalau sudah terjadi, di stadium awal bisa diobati. Tapi sudah stadium lanjut nggak bisa diobati," tegasnya.

Vaginismus pada wanita

Foto: ilustrasi/thinkstock
Bukan hanya pada pria, diabetes juga memengaruhi organ seksual wanita. Wanita dengan diabetes bisa mengalami vaginismus, yaitu gangguan di mana otot di sekitar vagina mengencang dengan sendirinya saat penetrasi seksual.

"Orang diabetes gampang kena keputihan dan bisa bikin gampang infeksi di vagina," tutur dr Dante.

"Kalau dia kena infeksi, bisa jadi kering kalau hubungan seksual. Saraf-sarafnya juga, itu bisa menyebabkan vaginismus," lanjutnya.

Hubungan seksual tidak harmonis

Foto: Getty Images
"Saya punya pasien suami istri, suaminya diabetes. Katanya 'kami sudah pisah ranjang tiga tahun. Saya takut ketularan bapak diabetes'. Mereka pikir diabetes menular dari hubungan seksual," ungkap dr Dante.

Padahal sudah jelas bahwa diabetes merupakan penyakit tidak menular. Duh, jangan sampai gara-gara diabetes, kehidupan seksual juga berantakan.

Halaman 2 dari 5
Ini yang paling ditakuti para pria. dr Dante mengatakan bahwa pria yang mengidap diabetes bisa mengalami disfungsi ereksi 10 tahun lebih awal.

"Disfungsi ereksi ya timbul tapi spermanya tetap. Pada penis ada pembuluh darah, orang diabetes pembuluh darahnya terganggu," katanya.

Banyak pria yang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes sampai mereka menemukan bahwa mereka mengalami disfungsi ereksi. Menurut dr Dante, disfungsi ereksi yang dialami pasien diabetes bisa sembuh apabila ditemukan masih pada stadium awal.

"Kalau sudah terjadi, di stadium awal bisa diobati. Tapi sudah stadium lanjut nggak bisa diobati," tegasnya.

Bukan hanya pada pria, diabetes juga memengaruhi organ seksual wanita. Wanita dengan diabetes bisa mengalami vaginismus, yaitu gangguan di mana otot di sekitar vagina mengencang dengan sendirinya saat penetrasi seksual.

"Orang diabetes gampang kena keputihan dan bisa bikin gampang infeksi di vagina," tutur dr Dante.

"Kalau dia kena infeksi, bisa jadi kering kalau hubungan seksual. Saraf-sarafnya juga, itu bisa menyebabkan vaginismus," lanjutnya.

"Saya punya pasien suami istri, suaminya diabetes. Katanya 'kami sudah pisah ranjang tiga tahun. Saya takut ketularan bapak diabetes'. Mereka pikir diabetes menular dari hubungan seksual," ungkap dr Dante.

Padahal sudah jelas bahwa diabetes merupakan penyakit tidak menular. Duh, jangan sampai gara-gara diabetes, kehidupan seksual juga berantakan.

(wdw/up)

Berita Terkait