Spesialis endokrinologi, dr Dante Saksono H, SpPD-KEMD menyebutkan bahwa diabetes berisiko besar terjadi pada etnik Manado. Ia mengatakan bahwa etnik Manado mewarisi genetik diabetes lebih besar daripada etnik lainnya.
Mendengar hal itu, masyarakat asli Manado membenarkan hal tersebut. Salah satu tenaga kesehatan Puskesmas Paceda Bitung, Manado, Indah Purnomo (25) mengatakan bahwa banyak masyarakat Manado yang mengalami diabetes namun enggan untuk mengonsumsi obat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, beberapa masyarakat di sana juga enggan melakukan cek kesehatan secara rutin jika tidak merasakan sakit. Itu diakui oleh salah satu lansia di sana, yaitu Oma Uyu (80).
"Nggak pernah ukur gula darah. Alhamdulillah dikasih sehat, jadi Oma nggak pergi ke dokter. (Minum) daun, makatana (pengobatan herbal), kalau Oma sakit," ungkapnya.
Meskipun demikian, dr Dante menegaskan bahwa seluruh orang Indonesia tidak terbebas dari genetik penyakit diabetes. Maka dari itu, penting sekali untuk menerapkan gaya hidup sehat, mulai dari pola makan hingga olahraga.
"Insulin itu akan bekerja efektif kalau kita melakukan olahraga," tegasnya.
Baca juga: Benarkah Diabetes Tidak Bisa Disembuhkan? |











































