Maia Estianty Disebut Akan Nikah di Tokyo, Ini 5 Fakta Soal Pernikahan Kedua

Maia Estianty Disebut Akan Nikah di Tokyo, Ini 5 Fakta Soal Pernikahan Kedua

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Minggu, 28 Okt 2018 13:03 WIB
Maia Estianty Disebut Akan Nikah di Tokyo, Ini 5 Fakta Soal Pernikahan Kedua
Foto: Ismail/detikFoto
Jakarta - Maia Estianty sudah lama berpisah dengan musisi Ahmad Dhani. Akan tetapi, kabar bahagia tengah merebak, Maia disebut sudah menyiapkan kebaya untuk melangsungkan pernikahan di Tokyo bersama Irwan Mussry. Ah, rasanya turut senang ya mendengar kabar wanita dengan sapaan akrab Bunda Maia ini kembali merajut rumah tangga.

Kegagalan rumah tangga yang pertama memang bisa bikin trauma, tapi ketika bisa mengatasinya dan membuka lembaran baru bahkan bisa kembali berumah tangga ternyata bisa membuat hubungan jadi lebih kuat dengan pasangan baru.

Dikutip dari Woman's Day, berikut ini adalah fakta-fakta mengenai pernikahan kedua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak banyak drama

Foto: Istock
Pernikahan bisa saja karam karena komunikasi kurang baik dalam hubungan. Ketika kamu memutuskan untuk menikah kedua kalinya, biasanya kamu tidak lagi akan 'bermain' dan pasang-pasang kode ke pasangan. Karena tidak mau kegagalan terulang, mereka mengambil waktu untuk introspeksi.

"Pernikahan bukan hanya hal yang menyenangkan untuk dilakukan, dibutuhkan keterampilan komunikasi yang kuat, yang bisa sulit untuk dikerjakan," kata Johanna Murtha, seseorang yang memutuskan untuk kembali menikah kedua kalinya.

Lebih belajar untuk berkompromi

Foto: iStock
"Menolak opini orang lain tidak akan membuat kamu mendapatkan apa yang kalian berdua inginkan," jelas Tina B. Tessina, PhD, penulis 'Money, Sex and Kids: Stop Fighting about the Three Things That Can Ruin Your Marriage'.

"Bekerja sama adalah jalan satu-satunya untuk meraihnya."

Lebih menghargai waktu bersama

Foto: Istock
"Kamu akan memperlakukan hari demi hari lebih berharga seakan kamu tidak akan punya 30.000 hari lainnya lagi," Murtha menggambarkan pernikahan keduanya.

Patricia Bubash, MEd, penulis 'Successful Second Marriages pun nambahkan orang-orang yang menikah lagi pernah menghadapi masalah yang lebih besar lagi sehingga masalah sepele yang sering jadi perdebatan saat pernikahan awal (contoh kecil: lupa mematikan lampu kamar mandi) jadi tidak terlalu diperhatikan.

Seks bisa jadi lebih baik

Foto: thinkstock

"Terlalu sering wanita dalam pernikahan pertama menganggap seks dapat terjadi hanya setelah mereka 'bergairah', seolah-olah itu adalah sesuatu yang terjadi pada mereka. Dalam pernikahan kedua, mereka membuat diri mereka sendiri bergairah, karena pernikahan tidak akan bertahan tanpa seks," ungkap Dr Tessina.

Jadi lebih mau kerjasama

Foto: Dok. Thinkstock
"Menjadi benar tidak seefektif melakukan apa yang berhasil. Pelajaran yang kamu ambil dalam pernikahan kedua adalah bahwa ini bukan latihan politik; ini adalah hubungan yang fungsional," masih kata Dr Tessina.

Dengan kata lain, enggak ada lagi gengsi deh untuk membantu pasangan mencuci piring dan lain sebagainya. Kamu dan pasangan semakin solid sebagai tim serta mendukung satu sama lain. Keren!
Halaman 2 dari 6
Pernikahan bisa saja karam karena komunikasi kurang baik dalam hubungan. Ketika kamu memutuskan untuk menikah kedua kalinya, biasanya kamu tidak lagi akan 'bermain' dan pasang-pasang kode ke pasangan. Karena tidak mau kegagalan terulang, mereka mengambil waktu untuk introspeksi.

"Pernikahan bukan hanya hal yang menyenangkan untuk dilakukan, dibutuhkan keterampilan komunikasi yang kuat, yang bisa sulit untuk dikerjakan," kata Johanna Murtha, seseorang yang memutuskan untuk kembali menikah kedua kalinya.

"Menolak opini orang lain tidak akan membuat kamu mendapatkan apa yang kalian berdua inginkan," jelas Tina B. Tessina, PhD, penulis 'Money, Sex and Kids: Stop Fighting about the Three Things That Can Ruin Your Marriage'.

"Bekerja sama adalah jalan satu-satunya untuk meraihnya."

"Kamu akan memperlakukan hari demi hari lebih berharga seakan kamu tidak akan punya 30.000 hari lainnya lagi," Murtha menggambarkan pernikahan keduanya.

Patricia Bubash, MEd, penulis 'Successful Second Marriages pun nambahkan orang-orang yang menikah lagi pernah menghadapi masalah yang lebih besar lagi sehingga masalah sepele yang sering jadi perdebatan saat pernikahan awal (contoh kecil: lupa mematikan lampu kamar mandi) jadi tidak terlalu diperhatikan.

"Terlalu sering wanita dalam pernikahan pertama menganggap seks dapat terjadi hanya setelah mereka 'bergairah', seolah-olah itu adalah sesuatu yang terjadi pada mereka. Dalam pernikahan kedua, mereka membuat diri mereka sendiri bergairah, karena pernikahan tidak akan bertahan tanpa seks," ungkap Dr Tessina.

"Menjadi benar tidak seefektif melakukan apa yang berhasil. Pelajaran yang kamu ambil dalam pernikahan kedua adalah bahwa ini bukan latihan politik; ini adalah hubungan yang fungsional," masih kata Dr Tessina.

Dengan kata lain, enggak ada lagi gengsi deh untuk membantu pasangan mencuci piring dan lain sebagainya. Kamu dan pasangan semakin solid sebagai tim serta mendukung satu sama lain. Keren!

(ask/Rosmha Widiyani)

Berita Terkait