Jakarta -
Stan Lee adalah penulis asal Amerika Serikat yang terkenal karena menciptakan tokoh fiksi pahlawan super populer di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Beberapa tokoh yang dikenalkan oleh Stan Lee mulai dari Spider-Man, Iron Man, Thor, hingga Hulk.
Pada Senin (12/11) Stan Lee dikabarkan wafat setelah sebelumnya dibawa ke rumah sakit karena sebab yang belum diketahui. Ia meninggal di usia 95 tahun.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya Lee diketahui pernah menghadapi berbagai kondisi kondisi kesehatan. Apa saja itu? Berikut rangkumannya.
Sulit melihat
Foto: Mario Anzuoni/Reuters
|
Sebagai penulis Lee mengaku sangat merasa kehilangan ketika fungsi penglihatannya mulai menurun sampai tidak bisa membaca. Lee didiagnosa dengan degenerasi makula, kondisi yang umum menyerang lansia akibat adanya penurunan fungsi retina."Saya benar-benar rindu bisa membaca 100 persen," kata Lee dalam wawancaranya dengan Radio Times.
Menggunakan alat pacu jantung
Foto: Richard Cartwright/ABC via Getty Images
|
Pada tahun 2012 Lee diketahui menjalani operasi untuk memasang alat pacu jantung (pacemaker). Alat tersebut berfungsi untuk menstimulasi otot-otot dan ritme jantung Lee."Dalam upaya lebih mirip seperti teman sesama Avenger, Tony Stark, saya memasang alat pacu elektrik di dekat jantung untuk memastikan saya bisa memimpin kalian untuk 90 tahun ke depan," tulis Lee kepada para penggemarnya kala itu.
Kurang istirahat
Foto: Richard Cartwright/ABC via Getty Images
|
Lee dikenal sebagai sosok yang ramah kepada para penggemarnya selalu berusaha untuk menghadiri pertemuan-pertemuan di berbagai tempat. Hal ini berdampak pada kesehatannya secara keseluruhan karena ia beberapa kali harus dirawat di rumah sakit akibat kurang istirahat."Saya senang dia bisa hadir, tapi tampaknya dia butuh istirahat. Saya penggemarnya," ujar seorang warganet mengomentari kehadiran Lee di Konferensi Komik Silicon Valley 2018.
Gangguan irama jantung
Foto: Rich Polk/Getty Images for IMDb
|
Meski dengan alat pacu jantung, kondisi kesehatan Lee beberapa kali menurun hingga pada Februari 2018 lalu ia harus dilarikan ke rumah sakit. Saat itu dirinya dirawat karena mengalami kesulitan bernapas dan gangguan irama jantung.Gangguan irama jantung sendiri adalah faktor risiko yang harus diwaspadai untuk serangan jantung hingga stroke.
Pneumonia
Foto: Mario Anzuoni/Reuters
|
Sebelum kematiannya Lee diketahui sedang menghadapi kondisi pneumonia atau penyakit radang paru. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari infeksi virus hingga bakteri.Pneumonia kerap salah dikira penyakit flu, karena memiliki gejala yang nyaris mirip seperti demam tinggi dan bersin-bersin atau pilek.
Sebagai penulis Lee mengaku sangat merasa kehilangan ketika fungsi penglihatannya mulai menurun sampai tidak bisa membaca. Lee didiagnosa dengan degenerasi makula, kondisi yang umum menyerang lansia akibat adanya penurunan fungsi retina.
"Saya benar-benar rindu bisa membaca 100 persen," kata Lee dalam wawancaranya dengan Radio Times.
Pada tahun 2012 Lee diketahui menjalani operasi untuk memasang alat pacu jantung (pacemaker). Alat tersebut berfungsi untuk menstimulasi otot-otot dan ritme jantung Lee.
"Dalam upaya lebih mirip seperti teman sesama Avenger, Tony Stark, saya memasang alat pacu elektrik di dekat jantung untuk memastikan saya bisa memimpin kalian untuk 90 tahun ke depan," tulis Lee kepada para penggemarnya kala itu.
Lee dikenal sebagai sosok yang ramah kepada para penggemarnya selalu berusaha untuk menghadiri pertemuan-pertemuan di berbagai tempat. Hal ini berdampak pada kesehatannya secara keseluruhan karena ia beberapa kali harus dirawat di rumah sakit akibat kurang istirahat.
"Saya senang dia bisa hadir, tapi tampaknya dia butuh istirahat. Saya penggemarnya," ujar seorang warganet mengomentari kehadiran Lee di Konferensi Komik Silicon Valley 2018.
Meski dengan alat pacu jantung, kondisi kesehatan Lee beberapa kali menurun hingga pada Februari 2018 lalu ia harus dilarikan ke rumah sakit. Saat itu dirinya dirawat karena mengalami kesulitan bernapas dan gangguan irama jantung.
Gangguan irama jantung sendiri adalah faktor risiko yang harus diwaspadai untuk serangan jantung hingga stroke.
Sebelum kematiannya Lee diketahui sedang menghadapi kondisi pneumonia atau penyakit radang paru. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari infeksi virus hingga bakteri.
Pneumonia kerap salah dikira penyakit flu, karena memiliki gejala yang nyaris mirip seperti demam tinggi dan bersin-bersin atau pilek.
(fds/up)