Pengkhianatan atas pernikahan sejatinya bukan hal baru. Suami dan istri berisiko sama melakukan perselingkuhan. Dalam riset yang dilakukan Michele Jeanfreau dari University of Southern Mississippi pada 2016, pasangan yang berselingkuh umumnya tahu jika perbuatan tersebut salah.
"Kami meriset empat perempuan yang berkomitmen setia pada pernikahan. Mereka tahu jika berselingkuh salah, namun tetap melakukannya karena beberapa alasan. Hal inilah yang harus diketahui sehingga masalah pernikahan bisa selesai," kata Jeanfreau dilansir dari Psychology Today.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riset mengungkap empat alasan yang menyebabkan perempuan berselingkuh. Alasan pertama adalah suami yang dianggap tidak pantas menerima kesetiaan istri. Jeanfreau mengatakan, seorang respondennya mengaku suaminya kerap melakukan kekerasan dan pendendam. Terlepas dari kebenaran ceritanya, istri merasa lebih aman bersama pria lain dibanding suaminya sendiri.
Alasan kedua adalah merasa punya pembenaran atas perilakunya. Jeanfreau mengatakan, alasan ini mirip dengan perokok yang meneruskan kebiasaannya meski tahu berbahaya. Perokok biasanya beralasan kondisi tubuhnya baik-baik saja sehingga tak perlu berhenti. Alasan selanjutnya adalah perselingkuhan dianggap tak mengganggu kehidupan rumah tangga. Wanita seperti ini punya dua kepribadian, yang diterapkan saat menjadi istri dan selingkuhan. Saat di rumah, wanita menjadi sosok istri yang melupakan perselingkuhannya.
Berbagai alasan ini jelas tidak membenarkan perselingkuhan. Namun alasan ini bisa menjadi awal penyelesaian masalah pernikahan.
Baca juga: Catat! Ini 8 Tanda Kekasihmu Selingkuh |











































