"Ibu hamil kan itu ada tali pusatnya. Selama ini kan dikuburin, darahnya dibuang. Sekarang tali pusat itu kita simpan. Jadi memang tali pusat ini sebagai persiapan jika terjadi gangguan," ujar dr Rahyussalim, SpOT, dokter peneliti dari RS Ciptp Mangunkusumo (RSCM) saat dijumpai pada Sabtu, (24/11/2018).
Satu tali pusar bisa menyimpan lebih dari 1 miliar sel yang nantinya bisa digunakan untuk pengobatan dan terapi stem cell. Namun, tetap ada proses yang disyaratkan untuk mendonorkan tali pusar.
"Ada screeningnya dulu. Yang HIV (Human Imunodeficiency Virus) nggak boleh dong karena nanti akan transfer bakteri virus ke pasien. Misalnya ada yang mau melahirkan dan pengin tali pusarnya disimpan nah itu diperiksa dulu," tambahnya.
dr Salim menambahkan adanya potensi yang luar biasa dari sel ini yakni penerapannya jauh berbeda dari donor darah yang hanya bisa diberikan kepada orang tertentu dengan golongan darah yang sama.
"Pemberian sel ini bisa oleh siapa saja, tidak hanya dari ibu ke anak, ke orang lain pun bisa," tutupnya.
Saat ini, telah lebih dari 800 klien yang menyimpan tali pusar untuk terapi stem cell. Untuk harga, penyimpanan tali pusat dibandrol Rp 11 juta untuk satu jaringan dan Rp 2,5 juta pertahun untuk biaya penyimpanan.