Jakarta -
Kebanyakan orang biasanya buang air kecil empat hingga delapan kali sehari. Namun ada pula yang buang air kecil lebih dari delapan kali sehari, atau bahkan bangun di malam hari untuk pergi ke kamar mandi lebih dari satu kali. Itu disebut sering buang air kecil atau beser.
Meskipun kandung kemih dapat menampung sebanyak 600 ml urine (sekitar 2 setengah cangkir), namun dorongan untuk buang air kecil biasanya dirasakan ketika kandung kemih mencapai isi sekitar 150 ml urine (lebih dari setengah cangkir).
Biasanya orang sering beser ketika musim hujan tiba. Cuaca dingin mendorong keinginan untuk buang air besar semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau bukan musim hujan, tetapi kamu sering beser bisa jadi kamu mengalami beberapa masalah kesehatan seperti berikut:
Stres
Foto: thinkstock
|
Stres dan ketakutan bisa membuat kamu merasa ingin buang air kecil, hal ini bisa terjadi ketika kamu berada di ruangan ujian ataupun diatas panggung. Ketika kamu cemas, sistem saraf pusat memicu dorongan untuk meringankan kandung kemih.
Kondisi seperti ini banyak terjadi pada perempuan. Pelepasan air seni secara tidak sadar selama aktivitas fisik, seperti berlari, batuk, bersin, dan bahkan tertawa adalah karakteristik dari inkontinensia stres.
Diabetes
Foto: shutterstock
|
Gejala awal diabetes tipe 1 dan tipe 2 biasanya juga ditandai dengan sering buang air kecil, karena tubuh mencoba untuk melepaskan diri dari glukosa yang tidak digunakan (gula darah) melalui urine. Diabetes juga dapat merusak saraf yang mengontrol kandung kemih, menyebabkan sering buang air kecil dan kesulitan mengendalikan kandung kemih.
Sering kali buang air kecil merupakan salah satu gejala yang paling umum dari diabetes melitus. Ketika kamu terlalu banyak glukosa dalam darah, ginjal harus mempercepat fungsinya untuk menyingkirkan zat tersebut, itulah mengapa kamu bisa buang air besar sampai 20 kali sehari.
Gangguan ginjal
Foto: Thinkstock
|
Ginjal berfungsi menyaring darah dalam tubuh dan memisahkan urine. Kadang-kadang, infeksi di ginjal atau gangguan lain dapat membuat kamu ingin buang air kecil terlalu sering.
Tingginya kadar kalsium
Foto: Thinkstock
|
Tingginya kadar kalsium dalam tubuh dikaitkan dengan sering buang air kecil. Ekstra kalsium dalam tubuh akan turun ke sekitar kandung kemih dan mengurangi kapasitas penyimpanannya. Hal ini menyebabkan peningkatan dorongan untuk buang air kecil.
Infeksi saluran kencing
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Bila mengalami infeksi saluran kencing, kamu akan merasakan dorongan untuk buang air kecil lebih sering. Kandung kemih sebenarnya tidak penuh dan saat kamu berusaha buang air kecil, hanya beberapa tetes urine yang keluar.
Stres dan ketakutan bisa membuat kamu merasa ingin buang air kecil, hal ini bisa terjadi ketika kamu berada di ruangan ujian ataupun diatas panggung. Ketika kamu cemas, sistem saraf pusat memicu dorongan untuk meringankan kandung kemih.
Kondisi seperti ini banyak terjadi pada perempuan. Pelepasan air seni secara tidak sadar selama aktivitas fisik, seperti berlari, batuk, bersin, dan bahkan tertawa adalah karakteristik dari inkontinensia stres.
Gejala awal diabetes tipe 1 dan tipe 2 biasanya juga ditandai dengan sering buang air kecil, karena tubuh mencoba untuk melepaskan diri dari glukosa yang tidak digunakan (gula darah) melalui urine. Diabetes juga dapat merusak saraf yang mengontrol kandung kemih, menyebabkan sering buang air kecil dan kesulitan mengendalikan kandung kemih.
Sering kali buang air kecil merupakan salah satu gejala yang paling umum dari diabetes melitus. Ketika kamu terlalu banyak glukosa dalam darah, ginjal harus mempercepat fungsinya untuk menyingkirkan zat tersebut, itulah mengapa kamu bisa buang air besar sampai 20 kali sehari.
Ginjal berfungsi menyaring darah dalam tubuh dan memisahkan urine. Kadang-kadang, infeksi di ginjal atau gangguan lain dapat membuat kamu ingin buang air kecil terlalu sering.
Tingginya kadar kalsium dalam tubuh dikaitkan dengan sering buang air kecil. Ekstra kalsium dalam tubuh akan turun ke sekitar kandung kemih dan mengurangi kapasitas penyimpanannya. Hal ini menyebabkan peningkatan dorongan untuk buang air kecil.
Bila mengalami infeksi saluran kencing, kamu akan merasakan dorongan untuk buang air kecil lebih sering. Kandung kemih sebenarnya tidak penuh dan saat kamu berusaha buang air kecil, hanya beberapa tetes urine yang keluar.
(Ayunda Septiani /wdw)