Bella Hadid Dianggap Terlalu Kurus, Risiko Apa yang Mungkin Dihadapi?

Bella Hadid Dianggap Terlalu Kurus, Risiko Apa yang Mungkin Dihadapi?

Widiya Wiyanti - detikHealth
Senin, 10 Des 2018 10:32 WIB
Bella Hadid Dianggap Terlalu Kurus, Risiko Apa yang Mungkin Dihadapi?
Bella Hadid dianggap terlalu kurus. Foto: Getty Images
Jakarta - Dalam unggahan videonya saat sesi pemotretan memakai lingerie, Bella Hadid dikritik netizen lantaran tubuhnya terlalu kurus. Tulang pinggulnya terlihat jelas dalam video tersebut.

Tubuh yang terlalu kurus atau berat badan di bawah normal memang tidak bagus. Bisa jadi tubuh yang terlalu kurus disebabkan oleh masalah kesehatan.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut masalah kesehatan yang mungkin menjadi penyebab dari tubuh yang terlalu kurus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Penyakit jantung dan diabetes

Foto: ilustrasi/thinkstock
Biasanya penyakit jantung dan diabetes dianggap masalah yang menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Jangan salah, masalah kesehatan ini juga bisa membuat berat badan di bawah normal.

Orang kurus mungkin tidak peduli pada jumlah kadar gula darah ataupun kolesterol, bahkan melewatkan check-up karena merasa sehat. Akibatnya, tidak terdeteksi masalah kesehatannya.

Menurut sebuah penelitian tahun 2011, gen 'ramping' dapat bekerja menempatkan lemak sangat dalam di dalam tubuh. Mungkin saja gen ini membawa lemak ke sekitar jantung atau hati.

Kekebalan tubuh rendah

Foto: thinkstock
Sistem kekebalan tubuh seperti penjaga gerbang yang berfungsi memastikan tidak masuknya sel asing dan abnormal. Sistem ini membutuhkan energi untuk memerangi infeksi yang menyerang, yang berasal dari makanan.

Namun orang yang berat badannya rendah, makannya tentu sedikit, lantas kekebalan tubuhnya pun rendah. Orang yang terlalu kurus bersiko lebih besar untuk sakit, baik hanya flu biasa atau penyakit serius akibat adanya aktivitas sel abnormal.

Anemia

Foto: iStock
Banyak orang yang kekurangan berat badan merasa lelah sepanjang waktu. Kurangnya energi dan kelelahan merupakan gejala awal anemia. Gejala anemia termasuk detak jantung tidak teratur, sesak napas, pusing, dan sakit kepala.

Anemia adalah penyakit darah yang terjadi ketika ada kekurangan sel darah merah. Sel-sel darah ini bertanggungjawab untuk mengangkut oksigen ke organ tubuh lain.

Masalah reproduksi

Foto: Thinkstock
Pada wanita terlalu kurus bisa jadi disebabkan adanya masalah reproduksi. Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa terjadi saat tubuh terlalu kurus. Sementara saat masa kehamilan, wanita yang terlalu kurus memiliki risiko berbahaya. Menurut sebuah penelitian, wanita kurus yang hamil, 72 persen lebih mungkin mengalami keguguran.

Sedangkan pada pria yang terlalu kurus memiliki risiko 22 kali lebih besar mengalami disfungsi seksual, seperti disfungsi ereksi, hubungan seksual yang menyakitkan, atau ketidakmampuan ejakulasi.

Osteoporosis

Foto: thinkstock
Tidak selalu menjadi musuh, lemak ternyata bertugas memproduksi estrogen. Tanpa estrogen, tulang mudah rapuh dan patah. Maka dari itu, orang yang terlalu kurus berisiko mengalami osteoporosis, tidak peduli berapa usianya. Akibatnya, jatuh atau kecelakaan sederhana lebih mungkin menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian pada orang yang terlalu kurus.

Halaman 2 dari 6
Biasanya penyakit jantung dan diabetes dianggap masalah yang menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Jangan salah, masalah kesehatan ini juga bisa membuat berat badan di bawah normal.

Orang kurus mungkin tidak peduli pada jumlah kadar gula darah ataupun kolesterol, bahkan melewatkan check-up karena merasa sehat. Akibatnya, tidak terdeteksi masalah kesehatannya.

Menurut sebuah penelitian tahun 2011, gen 'ramping' dapat bekerja menempatkan lemak sangat dalam di dalam tubuh. Mungkin saja gen ini membawa lemak ke sekitar jantung atau hati.

Sistem kekebalan tubuh seperti penjaga gerbang yang berfungsi memastikan tidak masuknya sel asing dan abnormal. Sistem ini membutuhkan energi untuk memerangi infeksi yang menyerang, yang berasal dari makanan.

Namun orang yang berat badannya rendah, makannya tentu sedikit, lantas kekebalan tubuhnya pun rendah. Orang yang terlalu kurus bersiko lebih besar untuk sakit, baik hanya flu biasa atau penyakit serius akibat adanya aktivitas sel abnormal.

Banyak orang yang kekurangan berat badan merasa lelah sepanjang waktu. Kurangnya energi dan kelelahan merupakan gejala awal anemia. Gejala anemia termasuk detak jantung tidak teratur, sesak napas, pusing, dan sakit kepala.

Anemia adalah penyakit darah yang terjadi ketika ada kekurangan sel darah merah. Sel-sel darah ini bertanggungjawab untuk mengangkut oksigen ke organ tubuh lain.

Pada wanita terlalu kurus bisa jadi disebabkan adanya masalah reproduksi. Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa terjadi saat tubuh terlalu kurus. Sementara saat masa kehamilan, wanita yang terlalu kurus memiliki risiko berbahaya. Menurut sebuah penelitian, wanita kurus yang hamil, 72 persen lebih mungkin mengalami keguguran.

Sedangkan pada pria yang terlalu kurus memiliki risiko 22 kali lebih besar mengalami disfungsi seksual, seperti disfungsi ereksi, hubungan seksual yang menyakitkan, atau ketidakmampuan ejakulasi.

Tidak selalu menjadi musuh, lemak ternyata bertugas memproduksi estrogen. Tanpa estrogen, tulang mudah rapuh dan patah. Maka dari itu, orang yang terlalu kurus berisiko mengalami osteoporosis, tidak peduli berapa usianya. Akibatnya, jatuh atau kecelakaan sederhana lebih mungkin menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian pada orang yang terlalu kurus.

(wdw/up)

Berita Terkait