8 Fantasi Seks Terpopuler, Ternyata Ada Makna Psikologisnya (1)

8 Fantasi Seks Terpopuler, Ternyata Ada Makna Psikologisnya (1)

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 14 Des 2018 18:53 WIB
8 Fantasi Seks Terpopuler, Ternyata Ada Makna Psikologisnya (1)
Foto: iStock
Jakarta - Menurut studi yang dilakukan oleh EdenFantasy, satu dari empat orang di Amerika memiliki skenario atau fantasi seksual yang tidak mereka bagikan pada pasangannya.

Terapis seks, Dr Megan Fleming, mengatakan sangat normal memiliki fantasi seksual. Sebab, fantasi seksual adalah eskpresi alami dari imajinasi manusia.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam imajinasi kita, ada keamanan tanpa risiko. Semuanya diizinkan dan tidak ada yang salah atau buruk," jelasnya.

Tentunya faktor budaya turut menentukan persepsi tersebut. Normal bagi satu kalangan, belum tentu bisa diterima oleh kalangan dengan kultur yang berbeda.

Ahli kesehatan seksual, Dr Jayne Guyn, PhD, RD, menyebutkan terdapat makna psikologis tentang fantasi seksual yang sering diimajinasikan banyak orang. Berikut penjelasannya dikutip dari livestrong.

Threesomes

Foto: iStock
Jika kamu pernah berimajinasi melakukan hubungan seksual bertiga, kamu nggak sendiri. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Justin Lehmiller, psikolog dari Amerika Serikat, menunjukkan dari 4.200 orang, 89 persen di antaranya mengaku berfantasi tentang threesome.

Lalu, mengapa fantasi seksual mengenai threesome sangat digemari? Ahli kesehatan seksual, Dr Jayne Guyn, menjelaskan fantasi yang melibatkan banyak mitra sehingga rasa 'puas' akan lebih didapatkan.

"Dasar psikologis dari fantasi ini terletak pada kelangkaan seksual yang dialami banyak pria dan wanita. Threesomes atau 'more-somes' menghilangkan semua perasaan kekurangan dan menggantikannya dengan banyak tangan, mulut, atau badan sehingga perasaan tidak puas tergantikan," katanya dikutip dari livestrong.

Sadomasokis

Foto: iStock
Sadomasokis atau S&M adalah sebuah bentuk fetish atau fantasi seksual yang melibatkan kombinasi pasangan dengan sifat sadis (menyiksa) dan masokis (menerima). Orang-orang dengan fetish S&M ini dapat mendapatkan kenikmatan seks lewat penyiksaan verbal atau fisik.

"Dasar psikologi untuk fantasi ini adalah dominasi kekanak-kanakan yaitu 'saya bisa melakukan apapun yang kumau'. Di sisi penerima, mereka akan merasa tidak berdaya karena kurangnya kekuatan sehingga terkesan mereka menerima energi dari yang mendominasi," tutur Dr Guyn.

BDSM

Foto: iStock
Film Fifty Shade of Grey nampaknya menjadikan fantasi BDSM menjadi populer. Fantasi jenis ini melibatkan pengekangan seksual dan menjadikan pasangan sebagai 'budak seks' mereka.

"Perbudakan dan disiplin melibatkan satu orang menyerahkan kendai kepada lainnya. Perbudakan melibatkan pengekangan fisik sementara disiplin melibatkan pengekangan psikologis," jelas dr Lehmiller.

BDSM melibatkan pengendalian tentang perilaku orang lain dalam hal ini 'yang menjadi budak' tidak boleh melakukan sesuatu tanpa izin dan jika melanggar akan dikenai hukuman. Dalam beberapa hal, fantasi ini juga dianggap sebagai menyerahkan tubuh dan pikiran untuk dikontrol oleh orang lain.

Same-sex fantasy

Foto: ilustrasi/thinkstock
Tidak jarang wanita ataupun pria berfantasi tentang melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis. Ahli kesehatan seksual, Dr Guyn menjelaskan banyak wanita berkhayal tentang pasangan yang 'tahu cara menyenangkan wanita' dalam konteks ini adalah wanita lain daripada berkomunikasi dengan pasangan pria tentang keinginannya yang khusus di kamar tidur.

"Para pria juga berimajinasi tentang same-sex. Mereka beranggapan bahwa pasangan pria bisa lebih intuitif dan kompeten khususnya selama oral seks," tambahnya.

Hmmm... bagaimana menurut kamu?

Halaman 2 dari 5
Jika kamu pernah berimajinasi melakukan hubungan seksual bertiga, kamu nggak sendiri. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Justin Lehmiller, psikolog dari Amerika Serikat, menunjukkan dari 4.200 orang, 89 persen di antaranya mengaku berfantasi tentang threesome.

Lalu, mengapa fantasi seksual mengenai threesome sangat digemari? Ahli kesehatan seksual, Dr Jayne Guyn, menjelaskan fantasi yang melibatkan banyak mitra sehingga rasa 'puas' akan lebih didapatkan.

"Dasar psikologis dari fantasi ini terletak pada kelangkaan seksual yang dialami banyak pria dan wanita. Threesomes atau 'more-somes' menghilangkan semua perasaan kekurangan dan menggantikannya dengan banyak tangan, mulut, atau badan sehingga perasaan tidak puas tergantikan," katanya dikutip dari livestrong.

Sadomasokis atau S&M adalah sebuah bentuk fetish atau fantasi seksual yang melibatkan kombinasi pasangan dengan sifat sadis (menyiksa) dan masokis (menerima). Orang-orang dengan fetish S&M ini dapat mendapatkan kenikmatan seks lewat penyiksaan verbal atau fisik.

"Dasar psikologi untuk fantasi ini adalah dominasi kekanak-kanakan yaitu 'saya bisa melakukan apapun yang kumau'. Di sisi penerima, mereka akan merasa tidak berdaya karena kurangnya kekuatan sehingga terkesan mereka menerima energi dari yang mendominasi," tutur Dr Guyn.

Film Fifty Shade of Grey nampaknya menjadikan fantasi BDSM menjadi populer. Fantasi jenis ini melibatkan pengekangan seksual dan menjadikan pasangan sebagai 'budak seks' mereka.

"Perbudakan dan disiplin melibatkan satu orang menyerahkan kendai kepada lainnya. Perbudakan melibatkan pengekangan fisik sementara disiplin melibatkan pengekangan psikologis," jelas dr Lehmiller.

BDSM melibatkan pengendalian tentang perilaku orang lain dalam hal ini 'yang menjadi budak' tidak boleh melakukan sesuatu tanpa izin dan jika melanggar akan dikenai hukuman. Dalam beberapa hal, fantasi ini juga dianggap sebagai menyerahkan tubuh dan pikiran untuk dikontrol oleh orang lain.

Tidak jarang wanita ataupun pria berfantasi tentang melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis. Ahli kesehatan seksual, Dr Guyn menjelaskan banyak wanita berkhayal tentang pasangan yang 'tahu cara menyenangkan wanita' dalam konteks ini adalah wanita lain daripada berkomunikasi dengan pasangan pria tentang keinginannya yang khusus di kamar tidur.

"Para pria juga berimajinasi tentang same-sex. Mereka beranggapan bahwa pasangan pria bisa lebih intuitif dan kompeten khususnya selama oral seks," tambahnya.

Hmmm... bagaimana menurut kamu?

(kna/up)

Berita Terkait