Batal menikah adalah hal yang tidak mudah dan bisa menimbulkan perasaaan yang kompleks mulai dari sedih hingga terluka. Hal ini juga akan diperparah ketika perpisahan ini terjadi tidak secara baik-baik, ditambah lagi oleh reaksi lingkungan sekitar yang makin membuat mumet pikiran. Veronica Adesla, psikolog klinis dari personal Growth menuturkan memang butuh waktu untuk menghadapi ini semua.
"Berikan diri kamu waktu untuk memproses dan mengelola duka yang dirasakan akibat kehilangan pasangan dan kehilangan masa depan yang telah kamu impikan, persiapkan dan bayangkan bersamanya. Namun jangan terlalu lama tenggelam, terhisap dalam duka, kesedihan atau kemarahan yang terus menerus," sarannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecuali bila perpisahan terjadi karena takdir akibat maut memisahkan maka hal tersebut karena Tuhanlah yang berkehendak, ikhlas, yakin, dan percaya adalah obatnya," tambahnya.
Denny Sumargo dan Dita Soedarjo memang batal menikah. Tapi keduanya sepakat untuk menyudahi hubungannya secara damai. Hal ini bisa jadi menunjukkan bahwa keduanya merupakan pribadi yang dewasa dan matang secara emosional.
"Jangan lagi ada asumsi, jangan ada fitnah. Jangan lagi dipanjangin kemana-mana, karena biar gimanapun kasihan pihak-pihak lain nanti semuanya tersinggung. Kita penginnya damai," ungkap Denny Sumargo dalam jumpa pers seperti dikutip detikHOT. Semoga ini yang terbaik ya, Denny dan Dita.
(ask/up)











































