Seorang petani bernama Pepe Casanas (78) misalnya setiap sebulan sekali menyempatkan diri mencari kalajengking liar. Ia mengaku bahwa sengatan kalajengking dapat membantunya mengatasi penyakit rematik yang sudah bertahun-tahun diidap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam skala lebih besar, perusahaan farmasi Kuba bernama Labiofam bahkan sudah memanen racun kalajengking dan menciptakan obat tradisional Vidatox sejak tahun 2011. Obat dibuat dengan mencampurkan racun dengan air.
Ketua laboratorium Labiofam Dr Fabio Linares mengatakan bahwa obat dari racun kalajengking bekerja dengan cara menstimulasi sistem pertahanan alami tubuh. Karena alasan itu Labiofam tetap merekomendasikan produknya sebagai terapi pelengkap bukan pengganti terapi medis konvensional.
Setidaknya ada 6.000 ekor kalajengking yang dipelihara oleh Labiofam. Kalajengking dipanen dengan cara menyetrumnya dengan listrik tegangan rendah.
Di dunia medis memang ada penelitian yang melihat racun kalajengking dapat melawan tumor serta meredakan radang hingga nyeri. Namun demikian beberapa ahli onkologi mengatakan perlu studi lebih jauh untuk benar-benar memastikan klaim tersebut.











































