Traveling rasanya belum lengkap tanpa icip-icip makanan. Menurut pakar obesitas dari Light House, dr Grace Judio-Kahl, faktor ini yang membuat berat badan melonjak ketika liburan.
"Kalau liburan wisata kulinernya bisa tiga sampai empat kali. Ini yang biasanya membuat saat traveling berat badannya jadi naik," katanya saat dijumpai di daerah Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sarapannya buffee, jalan-jalan ke pantai kepanasan beli es krim, jajan, kulineran. Kebiasaan makan banyak itu yang juga memicu," tambahnya.
Menurut dr Grace, jika antara jumlah kalori yang masuk dan keluar sama atau seimbang, maka tidak akan terjadi kenaikan berat badan. Sayangnya, para pelancong biasanya gemar jajan namun tidak suka jalan kaki.
"Misalnya jajan donat. Satu donat gula kalorinya sama dengan satu porsi nasi. Jadi kenyang enggak, gendut iya. Terus nggak suka jalan kaki. Maunya naik ojek online atau becak," ujarnya.
Padahal, jalan kaki bisa membakar kalori sehingga tidak terjadi penumpukan lemak. Setiap berjalan 25 langkah maka 1 kalori akan terbakar.
"Jadi kalau nggak mau BB naik, usahakan jalan kaki dan nggak usah terlalu rakus. Pilih makanan yang jumlah kalorinya rendah tapi porsinya banyak," pungkasnya.
Simak juga video 'Olahraga Ini Cocok Buat Kamu yang Overweight!':
(kna/up)











































