Di balik banyaknya komentar positif yang diterima oleh Nur Khamid dan Polly ini, namun tidak dapat dipungkiri selalu saja ada yang berkomentar tidak menyenangkan.
"Menang banyak," tulis salah satu netizen yang langsung ditimpali oleh warganet lain yang menyebut ia hanya iri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terpenting adalah fokus memperhatikan kehidupan pernikahan mereka, bagaimana menjalin komunikasi dan resolusi konflik dalam pernikahan. Setiap orang memiliki kapasitas dan pengalaman masing-masing untuk dijalani dalam kehidupan sehari-hari," ujar Linda saat diwawancarai detikHealth, Rabu, (19/12/2018).
Menurut wanita yang akrab disapa Linda ini semua komentar itu berasal dari orang luar yang tidak mengetahui bagaimana hubungan tersebut, apalagi mengenal Polly dan suaminya. Sehingga pasangan tersebut tidak perlu meluangkan banyak waktu untuk mendengarkan satu per satu komentar dari warganet.
"Banyak yang berkata iri karena mereka menilai Warga Negara Asing memiliki posisi dan kedudukan yang lebih tinggi sehingga ketika seseorang menikah dengan Warga Negara Asing sebagai sebuah pencapaian. Selain memuji, adapula yang mungkin menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak baik," tutur Linda.
Sementara itu, psikolog dari Universitas Indonesia, Bona Sardo, MPSi, juga memberikan pendapatnya mengenai orang-orang yang merasa iri dengan pernikahan Karna dan Polly. Menurutnya iri adalah hal yang wajar dan bisa jadi merupakan refleksi dari perasaan tidak mampu untuk mendapatkan bule sebagai pasangan hidup.
"Tetap berpegang teguh aja pada keyakinan kenapa mereka memutuskan untuk menikah. Pasti kan mereka lebih tau. Kalau memang ingin memperbaiki keturunan ya urusan mereka juga. Bagus dong," kata Bona.
Simak juga video 'Heboh Pria Magelang Nikahi Bule Cantik Asal Inggris!':
(ask/up)











































