5 Mitos Buah Durian yang Masih Banyak Dipercaya

5 Mitos Buah Durian yang Masih Banyak Dipercaya

Ayunda Septiani      - detikHealth
Selasa, 25 Des 2018 07:05 WIB
5 Mitos Buah Durian yang Masih Banyak Dipercaya
Mitos makan buajh durian. Foto: iStock
Jakarta - Bulan ini durian lagi musim-musimnya nih. Pasti banyak yang sedang berburu, mumpung harga sedang murah-murahnya.

Meski enak, tidak dianjurkan untuk berlebihan makan durian. Ada berbagai masalah kesehatan yang bisa muncul akibat terlalu banyak makan durian.

Walau demikian, tidak semua informasi tentang durian bisa dipertanggungjawabkan. Sebagian di antaranya hanya mitos yang tak perlu dipercaya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini berbagai fakta di balik mitos tentang durian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mitos: Makan durian naikan kolestrol

Foto: shutterstock
Mitos pasti tak asing lagi. Seseorang yang punya riwayat kolesterol tinggi, diyakini akan kambuh bila banyak makan durian.

Tapi taukah kamu, bahwa tidak ada kolesterol di dalam durian?

"Karena durian mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan lipoprotein kepadatan rendah, atau kolestrol jahat," kata Dr Abel Soh, ahli endokrinologi di Raffles Diabetes and Endocrine Center, dikutip dari Menshealth.

Walau tidak mengandung kolesterol, bukan berarti boleh berlebihan makan durian lho. Kandungan lemaknya tetap bisa mempengaruhi jantung kamu.

Mitos: Terlalu banyak makan durian bisa demam

Foto: ilustrasi/thinkstock
Mungkin kamu pernah mendengar, makan durian terlalu banyak akan menyebabkan demam atau panas tinggi.

Secara ilmiah, makan durian menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh seseorang. Ini biasanya bukan karena demam atau menyebabkan batuk atau infeksi saluran pernapasan.

Peningkatan suhu tubuh disebabkan oleh proses metabolisme dan kimia yang terjadi tubuh mencerna buah padat.

Makan durian bersama alkohol bisa mematikan

Foto: Istimewa

Bukti ilmiah belum secara meyakinkan mendukung tautan ini. Sebaliknya, beberapa orang mengidap sakit maag dan kembung setelah berpesta durian, karena kandungan serat dan karbohidrat yang relatif tinggi. Ini kemudian dapat diperburuk dengan asupan alkohol

"Ketika kamu memakan durian, yang juga hangat di alam, efek ini ditekankan dan dapat mengganggu keseimbangan alami yang ada di dalam tubuh," ujar dr Wong.

Ini dapat memperburuk kondisi medis kamu yang alami, seperti penyakit kardiovaskular, dan menimbulkan risiko kesehatan yang parah.

Mitos: Menuangkan air garam ke kulit durian

Foto: Istock
Beberapa orang meyakini, minum air garam yang dituang ke kulit durian bisa menetralkan efek durian. Ada beberapa kebenaran dalam hal ini. Air garam dapat dipercaya dapat membantu mengurangi racun dan panas.

"Ini bisa memoderasi efek yang tidak diinginkan dari makan durian," ujar Mr Chew. Tetapi kamu juga tidak perlu meminumnya dari kulit durian tersebut.

Pasien diabetes bisa makan durian tanpa khawatir

Foto: shutterstock
Karena mereka yang punya riwayat diabetes bisa memakan durian tanpa khawatir sediktpun, karena mereka menganggap durian tidak memiliki rasa manis. Benarkah?

Salah! Buah durian sebenarnya memiliki kandungan gula tinggi, sehingga penderita diabetes perlu hati-hati berapa banyak yang dia konsumsi.

"Daging sekitar 3 biji durian dapat mengandung antara 20g dan 30g karbohidrat," kata Dr Sih. Biasanya ini setara dengan jumlah gula dalam setengah kaleng Coke biasa (20g) atau semangkuk nasi putih (30g).

Ms Chia mengatakan pengidap diabetes harus membatasi asupan durian, baik itu hanya 1 ataupun 2 biji sehari.

Halaman 2 dari 6
Mitos pasti tak asing lagi. Seseorang yang punya riwayat kolesterol tinggi, diyakini akan kambuh bila banyak makan durian.

Tapi taukah kamu, bahwa tidak ada kolesterol di dalam durian?

"Karena durian mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan lipoprotein kepadatan rendah, atau kolestrol jahat," kata Dr Abel Soh, ahli endokrinologi di Raffles Diabetes and Endocrine Center, dikutip dari Menshealth.

Walau tidak mengandung kolesterol, bukan berarti boleh berlebihan makan durian lho. Kandungan lemaknya tetap bisa mempengaruhi jantung kamu.

Mungkin kamu pernah mendengar, makan durian terlalu banyak akan menyebabkan demam atau panas tinggi.

Secara ilmiah, makan durian menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh seseorang. Ini biasanya bukan karena demam atau menyebabkan batuk atau infeksi saluran pernapasan.

Peningkatan suhu tubuh disebabkan oleh proses metabolisme dan kimia yang terjadi tubuh mencerna buah padat.

Bukti ilmiah belum secara meyakinkan mendukung tautan ini. Sebaliknya, beberapa orang mengidap sakit maag dan kembung setelah berpesta durian, karena kandungan serat dan karbohidrat yang relatif tinggi. Ini kemudian dapat diperburuk dengan asupan alkohol

"Ketika kamu memakan durian, yang juga hangat di alam, efek ini ditekankan dan dapat mengganggu keseimbangan alami yang ada di dalam tubuh," ujar dr Wong.

Ini dapat memperburuk kondisi medis kamu yang alami, seperti penyakit kardiovaskular, dan menimbulkan risiko kesehatan yang parah.

Beberapa orang meyakini, minum air garam yang dituang ke kulit durian bisa menetralkan efek durian. Ada beberapa kebenaran dalam hal ini. Air garam dapat dipercaya dapat membantu mengurangi racun dan panas.

"Ini bisa memoderasi efek yang tidak diinginkan dari makan durian," ujar Mr Chew. Tetapi kamu juga tidak perlu meminumnya dari kulit durian tersebut.

Karena mereka yang punya riwayat diabetes bisa memakan durian tanpa khawatir sediktpun, karena mereka menganggap durian tidak memiliki rasa manis. Benarkah?

Salah! Buah durian sebenarnya memiliki kandungan gula tinggi, sehingga penderita diabetes perlu hati-hati berapa banyak yang dia konsumsi.

"Daging sekitar 3 biji durian dapat mengandung antara 20g dan 30g karbohidrat," kata Dr Sih. Biasanya ini setara dengan jumlah gula dalam setengah kaleng Coke biasa (20g) atau semangkuk nasi putih (30g).

Ms Chia mengatakan pengidap diabetes harus membatasi asupan durian, baik itu hanya 1 ataupun 2 biji sehari.

(ask/up)

Berita Terkait