Sebuah penelitian di Swedia mengamati 283.000 kasus serangan jantung antara tahun 1998-2013. Penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal ini menunjukkan, risiko serangan jantung meningkat 15 persen pada hari Natal dan 20 persen pada Tahun Baru.
"Ide bahwa stres bisa meningkatkan risiko serangan jantung diketahui dengan baik di kalangan medis sejak 1980-an," kata Meagan Murphy Wasfy, MD, seorang ahli jantung di Boston, dikutip dari Menshealth, Rabu (26/12/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa hubungannya dengan libur panjang? Jet lag bagi yang bepergian jauh dengan pesawat melintasi zona waktu, terjebak macet dalam perjalanan ke tempat-tempat wisata, serta bergadang saat berkumpul bersama keluarga atau kerabat, diyakini turut berkontribusi.
Kebiasaan minum minuman keras secara berlebihan pada sebuah perayaan juga berisiko memicu kondisi atrial fibrillation alias 'holiday heart'. Kondisi ini ditandai dengan denyut jantung yang tidak teratur dan berisiko memicu komplikasi pada jantung.











































