"Kemungkinan seperti yang dikatakan Kabid Humas dan Kapendam tadi yang bersangkutan berada di dalam pengaruh alkohol atau minuman keras," kata Kasubdispenum AU Letkol Sus M Yuris di Kodam Jaya, seperti dikutip dari detikNews.
Kepada detikHealth, dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction And Neurosience (IMAN) menjelaskan bahwa alhokol bisa mengganggu cara berpikir orang yang mengonsumsinya. Maka tidak heran jika kemudian orang bisa menjadi berpikir pendek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditambah alkohol juga dapat membuat orang menjadi lebih agresif karena reward system berjalan ke arah otak bagian depan yang punya banyak fungsi eksekutif manusia, dengan adanya alkohol fungsi normalnya bisa terganggu," jelas pria yang akrab disapa dr Hari tersebut.
Tapi tidak hanya faktor neurobiologi yang bisa bikin peminum alkohol menjadi agresif, faktor lingkungan juga punya memegang peranan seseorang bisa melakukan hal-hal lebih nekat ketika sedang mabuk.
"Misalnya kalau dia mengalami bullying, ada perlakuan diskriminatif, ada eksklusi secara sosial, faktor kekerasan masa lalu, dan sebagainya," tandas dr Hari.











































