Jakarta -
Artis Steve Emmanuel ditangkap atas kepemilikan narkoba. Saat dites urine, hasilnya positif kokain.
"Tes urine positif kokain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, saat gelar perkara di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (27/12/2018), seperti dikutip dari detikHOT.
Tak main-main, kokai yang digunakan Steve Emmanuel bahkan diambil dari Belanda. Sidiq, petugas Labfor Mabes Polri mengatakan jenis kokain yang digunakan adalah yang murni, dalam artian tidak dicampur dengan obat-obatan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil lab, kokain jenis yang memang bagus dan murni tanpa campuran. Yang di Indonesia dicampur sama obat-obatan. Ini sangat bagus, dan jenis kelarutannya sangat bagus," ujar Sidiq.
Berikut ini adalah fakta terkait zat yang bikin pria yang pernah dekat dengan Andi Soraya ini terancam mendekam di penjara, dikutip dari Mental Help.
Risiko kematian yang besar
Foto: Pradita Utama
|
Kalau kamu anggap sekali coba-coba masih aman, salah, Bung. Kamu bahkan bisa mengalami ancaman kematian pada kali pertama menggunakan kokain. Tidak ada cara yang aman untuk asal menggunakannya dan bahkan dosis kecil saja bisa mengancam nyawa.Banyak pengguna kokain yang minum alkohol saat mengonsumsi zat tersebut dan ini dapat berujung pada hasil yang mematikan. Kokain dan etanol (bahan aktif dalam alkohol) membentuk zat beracun di hati yang disebut cocaethylene dan banyak penelitian telah menemukan bahwa bahan kimia ini lebih berbahaya bagi jantung daripada hanya mengonsumsi kokain atau alkohol saja.
Apa yang terjadi ketika pertama kali coba kokain?
Foto: Hanif/detikHOT
|
Ketika mengonsumsi kokain, akan muncul rasa senang akibat produksi hormon dopamin. Hormon ini biasa muncul ketika seorang individu mengalami kesenangan seperti makan makanan lezat atau berhubungan seks. Setelah otak melepaskan dopamin, ia akan mengembalikannya ke neuron presinaptik, di mana ia disimpan.Tapi kalau pakai kokain berbeda. Ia justru akan menghalangi dopamin kembali ke neuron, menyebabkan akumulasi neurotransmitter yang tidak alami. Jumlah dopamin berlebihan ini bertanggung jawab atas euforia yang intens.
Mudah sekali kecanduan kokain
Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo/detikcom
|
Kokain sangat adiktif, karena itu jangan pernah coba-coba barang cuma sekali. Efek jangka pendek seperti disebutkan sebelumnya dapat menimbulkan peningkatan energi dan euforia. Biasanya berlangsung antara 15 dan 30 menit, tergantung pada kemurnian dan jumlah yang diambil.Tapi karena durasinya singkat, pengguna cenderung menggunakan kokain secara berlebihan untuk mempertahankan perasaan nge-fly. Pola penyalahgunaan ini dapat dengan cepat mengarah pada kecanduan kokain. Awas-awas malah bisa berakhir mengenaskan dengan over dosis.
Tidak semuanya murni
Foto: Grandyos Zafna
|
Saat membeli kokain, tidak semua orang mendapatkan kokain yang benar-benar murni. Banyak juga pengedar narkoba yang campur-campur zat tersebut dengan bahan lain. Tujuannya? Demi menghasilkan lebih banyak uang dong, haha, ketipu deh kamu. Biasanya nih dicampur dengan bedak, tepung, gula, dan stimulan berbentuk serbuk lainnya.
Kalau kamu sudah kecanduan
Foto: Thinkstock
|
Kecanduan kokain tentunya benar-benar berbahaya bagi kesehatan seseorang. Di antaranya peningkatan detak jantung dan tekanan darah, perilaku yang agresif, kecemasan, paranoid, serangan jantung bahkan bisa menimbulkan stroke. Bahkan, risiko kematian menghantui dari pertama kali mencoba. Jadi untuk urusan narkoba, jangan pernah deh coba-coba.
Kalau kamu anggap sekali coba-coba masih aman, salah, Bung. Kamu bahkan bisa mengalami ancaman kematian pada kali pertama menggunakan kokain. Tidak ada cara yang aman untuk asal menggunakannya dan bahkan dosis kecil saja bisa mengancam nyawa.
Banyak pengguna kokain yang minum alkohol saat mengonsumsi zat tersebut dan ini dapat berujung pada hasil yang mematikan. Kokain dan etanol (bahan aktif dalam alkohol) membentuk zat beracun di hati yang disebut cocaethylene dan banyak penelitian telah menemukan bahwa bahan kimia ini lebih berbahaya bagi jantung daripada hanya mengonsumsi kokain atau alkohol saja.
Ketika mengonsumsi kokain, akan muncul rasa senang akibat produksi hormon dopamin. Hormon ini biasa muncul ketika seorang individu mengalami kesenangan seperti makan makanan lezat atau berhubungan seks. Setelah otak melepaskan dopamin, ia akan mengembalikannya ke neuron presinaptik, di mana ia disimpan.
Tapi kalau pakai kokain berbeda. Ia justru akan menghalangi dopamin kembali ke neuron, menyebabkan akumulasi neurotransmitter yang tidak alami. Jumlah dopamin berlebihan ini bertanggung jawab atas euforia yang intens.
Kokain sangat adiktif, karena itu jangan pernah coba-coba barang cuma sekali. Efek jangka pendek seperti disebutkan sebelumnya dapat menimbulkan peningkatan energi dan euforia. Biasanya berlangsung antara 15 dan 30 menit, tergantung pada kemurnian dan jumlah yang diambil.
Tapi karena durasinya singkat, pengguna cenderung menggunakan kokain secara berlebihan untuk mempertahankan perasaan nge-fly. Pola penyalahgunaan ini dapat dengan cepat mengarah pada kecanduan kokain. Awas-awas malah bisa berakhir mengenaskan dengan over dosis.
Saat membeli kokain, tidak semua orang mendapatkan kokain yang benar-benar murni. Banyak juga pengedar narkoba yang campur-campur zat tersebut dengan bahan lain. Tujuannya? Demi menghasilkan lebih banyak uang dong, haha, ketipu deh kamu. Biasanya nih dicampur dengan bedak, tepung, gula, dan stimulan berbentuk serbuk lainnya.
Kecanduan kokain tentunya benar-benar berbahaya bagi kesehatan seseorang. Di antaranya peningkatan detak jantung dan tekanan darah, perilaku yang agresif, kecemasan, paranoid, serangan jantung bahkan bisa menimbulkan stroke. Bahkan, risiko kematian menghantui dari pertama kali mencoba. Jadi untuk urusan narkoba, jangan pernah deh coba-coba.
(ask/up)