Pemimpin studi Tali Elfassy dari University of Miami mengatakan orang-orang yang saat masih muda penghasilannya berkurang mendadak bisa mengalami peningkatan risiko sakit jantung dua kali lipat dalam jangka waktu 15 tahun. Peneliti mengetahuinya dengan membandingkan data dari orang-orang yang memiliki penghasilan stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti melihat semakin jauh besar berkurangnya penghasilan maka akan semakin besar peningkatan risiko sakit jantung. Berkurang pendapatan sampai Rp 280 juta ke atas misalnya bisa meningkatkan risiko sakit jantung hingga empat kali lipat.
Mengapa berkurangnya penghasilan yang populer disebut kantong kering ini bisa berhubungan dengan penyakit jantung? Menurut peneliti kemungkinan bisa karena faktor stres. Atau selain itu bisa juga karena kondisi kantong kering memaksa seseorang untuk tidak memprioritaskan kebutuhan kesehatannya.
"Kalau penghasilan kamu tidak tentu kamu mungkin akan menukar beberapa kebutuhan contohya bayar sewa atau makanan untuk obat. Nah beberapa kebutuhan yang dikorbankan itu bisa jadi tidak bagus untuk kesehatan," komentar ahli kesehatan masyarakat Tiffany Gary-Webb dari University of Pittsburgh.
Studi ini telah dipublikasi dalam jurnal Circulation.











































