Seketika '80 juta' dijadikan bahan meme candaan oleh warganet. Dan bahkan meme-meme yang dibuat kerap mengarah pada seksualitas alias cabul. Bagaimana kalau dilihat oleh anak?
"Orang tua bisa menganalisis bagaimana si anak merepresentasi gambar (meme) itu. Kalau orang tuanya gampang panik dan bilang cabul, anaknya malah penasaran. Apalagi bilang 'kamu nggak boleh lihat ini, makin penasaran dia," kata Laras Sekarasih, PhD, psikolog dari Universitas Indonesia saat ditemui detikHealth di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau orang mendapatkan sex education yang baik, cekikikan mah ada, tapi nggak terus jadi hebohLaras Sekarasih, PhD - Psikolog UI |
Psikolog yang akrab disapa Cika ini menyarankan agar orang tua tidak panik ketika mengetahui anak melihat meme seperti itu. Mengalihkan kepanikan pada penjelasan yang sesuai dan seharusnya dijelaskan pada anak-anak atau remaja.
Jika saat remaja melihat meme tersebut dan merepresentasikannya ke arah seksualitas, Cika mengatakan bahwa itulah waktunya untuk mengedukasi anak mengenai pengetahuan seksual sejak dini.
"Remaja ini dapat sex education yang benar nggak sih? Kalau cuma 'nggak boleh nonton porno', malah penasaran. Kalau orang mendapatkan sex education yang baik, cekikikan mah ada, tapi nggak terus jadi heboh," imbuh Cika.
Cika menyarankan orang tua harus melakukan active mediation, yaitu memberikan penjelasan pada anak dengan alasan-alasan yang tepat. Bukan hanya melarang namun tidak diberi tahu apa alasannya anak tidak boleh melakukan hal itu.











































