Mengenal Adiksi Seks, Gangguan yang Kerap Berujung Nyewa Prostitusi

Mengenal Adiksi Seks, Gangguan yang Kerap Berujung Nyewa Prostitusi

Rosmha Widiyani - detikHealth
Rabu, 09 Jan 2019 15:18 WIB
Mengenal Adiksi Seks, Gangguan yang Kerap Berujung Nyewa Prostitusi
Ilustrasi kecanduan seks. Foto: thinkstock
Jakarta - Ketergantungan atau adiksi ternyata tak hanya berlaku untuk alkohol dan narkoba. Seks ternyata juga bisa menimbulkan ketergantungan yang biasa disebut sex addiction. Kondisi hiperseksual ini tak jarang menyebabkan penderitanya menjadi pelanggan prostitusi demi memenuhi keinginan seksual.

"Bukan cuma seks adiksi, motif menyewa prostitusi ada faktor kesepian dan minim komunikasi dengan pasangan. Namun sama dengan faktor risiko yang lain, adiksi harus segera ditangani demi kebaikan pasien," kata pakar seksologi dan andrologi dari Universitas Udayana Prof Wimpie Pangkahila pada detikHealth, Rabu (09/01/2019).


Dikutip dari Medical News Today, kecanduan seks adalah kondisi saat pikiran tak bisa lepas dari seks hingga mengganggu pekerjaan, aktivitas, dan hubungan dengan lingkungan sekitar. Hingga kini, para ahli belum mengetahui penyebab serta kondisi khusus yang memudahkan diagnosa ketergantungan seks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa perilaku yang mencirikan adiksi seks adalah masturbasi berulang, kerap nonton atau menggunakan materi pornografi, dan perilaku ekshibisionime. Mengintip bagian tubuh lawan jenis (voyeurisme), seks ektrim, dan gagal mengendalikan dorongan seksual juga menjadi bagian dari perilaku ketergantungan.

Sama seperti bentuk adiksi lain, ketergantungan seks menuntut penderitanya untuk melakukan apapun demi pemenuhan kebutuhan birahi. Tarif prostitusi yang melangit tak jadi masalah asal bisa memenuhi keinginan dan harapannya. Padahal menurut Prof Wimpie, prostitusi bertarif Rp 80 juta atau gratis sama-sama berisiko besar terinfeksi penyakit menular seksual dan mengganggu aktivitas keseharian.

Ketergantungan seks tentunya bisa pulih asal ada keinginan dari pasiennya. Adiksi biasanya diatasi dengan program pemulihan yang terdiri atas terapi, tinggal sementara di pusat rehabilitasi dan berpartisipasi dalam pertemuan kelompok selama penyembuhan.

(up/up)

Berita Terkait