Namun proses pengadaaan obat ARV di tahun 2018 telah mengalami kegagalan. Hal ini tejadi akibat kekosongan stok obat tersebut di beberapa tempat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasinya, Kemenkes sudah melakukan import dengan Global Fund. Berita baiknya, setelah menghitung ketersediaan pada bulan Desember 2018, ketersediaan tidak menjadi masalah sampai dengan 10 bulan kedepan. Jadi meski ketersediaan obat ARV meski di tahun 2018 ada yang mengalami kegagalan, tidak terjadi masalah.
"Secara umum jika ada penambahan pasien baru, hal itu juga akan diantisipasi. Kami akan menghitung terus dan menjaga ketersedian obat tersebut," pungkasnya.











































