Jakarta -
Rasa pahit di mulut merupakan reaksi normal usai memakan makanan yang asam atau memiliki rasa tajam. Akan tetapi, jika rasa pahit tersebut bertahan lama atau datang tiba-tiba, bisa jadi suatu masalah.
Kebanyakan penyebab mulut terasa pahit bukanlah sesuatu yang serius. Walau memang gejalanya akan terasa menjengkelkan dan bisa mengganggu pola makan kita atau tatkala kita menikmati sesuatu.
Dirangkum dari Medical News TOday, berikut sebab-sebab mulut bisa terasa pahit:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulut kering
Foto: Thinkstock
|
Mulut kering atau xerostomia terjadi saat saliva atau air liur tidak terproduksi cukup. Air liur membantu mengurangi jumlah bakteri dalam mulut, sehingga saat peroduksinya berkurang, bakteri akan tumbuh merajalela.Bisa jadi disebabkan karena penyakit yang diidap, merokok, atau obat-obatan. Seseorang juga bisa mengalami mulut kering apabila hidung mereka tersumbat, karena bernapas melalui mulut bisa membuatnya kering. Jika kondisi ini terjadi cukup lama, maka harus segera diperiksakan ke dokter.
Masalah gigi dan gusi
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Higienitas mulut yang buruk bisa menyebabkan rasa pahit muncul di mulut. Selain itu juga bisa membuat gigi berlubang, infeksi, penyakit gusi atau gingivitis.Masalah ini bisa dihindari dengan rutin menggosok gigi dan lidah. Selain itu, menggunakan pencuci mulut antibakteri usai menggosok gigi bisa menekan jumlah bakteri penyebab rasa pahit ini.
Kehamilan
Foto: Istock
|
Saat hamil, mulut terasa pahit atau terasa besi menjadi keluhan yang umum dirasakan. Biasanya hal ini terjadi pada trimester pertama kehamilan. Walau menjengkelkan, namun umumnya gejala ini akan hilang pada bulan-bulan berikutnya atau setelah melahirkan.Hal ini terjadi karena homon dalam tubuh berfluktuasi selama hamil. Variasi ini bisa berdampak pada indera kita dan menyebabkan 'ngidam' atau membuat beberapa makanan atau bebauan bisa jadi menjijikkan.
Menopause
Foto: Thinkstock
|
Para wanita yang sedang mengalami menopause, sekitar umur 40 atau 50-an, kerap mengalami mulut menjadi pahit. Hal ini bisa terjadi karena menurunnya kadar estrogen dalam tubuh, sehingga menjadikan kondisi sekunder misalnya sindrom mulut terbakar. Atau bisa juga karena mulut yang kering dalam waktu yang lama.
Sindrom mulut terbakar
Foto: Istock
|
Sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome merupakan kondisi yang menyebabkan sensasi terbakar di dalam mulut. Rasa yang muncul bisa beragam, namun kebanyakan mendeskripsikannya bagaikan memakan cabai super pedas, dan terkadang mulut juga bisa terasa pahit.Gejala dari sindrom ini bisa terasa menyebar di seluruh rongga mulut, dan juga bisa kronis dan bertahan lama. Beberapa pengidapnya mengalami sulit makan atau minum, namun beberapa juga menganggap aktivitas tersebut bisa meredakan gejalanya.
GERD atau asam lambung
Foto: thinkstock
|
Rasa pahit yang muncul tiba-tiba di mulut bisa jadi karena gastroesophageal reflux disease (GERD) atau asam lambung. Kedua kondisi ini terjadi saat otot perut atau sfingter di atas perut melemah dan membuat asam lambung naik ke tenggorokan.GERD cenderung membuat tenggorokan iritasi, sehingga menyebabkan sensasi terbakar di dada atau abdomen. Bisa juga membuat mulut terasa pahit, yang muncul dan hilang berbarengan dengan gejala lainnya.
Mulut kering atau xerostomia terjadi saat saliva atau air liur tidak terproduksi cukup. Air liur membantu mengurangi jumlah bakteri dalam mulut, sehingga saat peroduksinya berkurang, bakteri akan tumbuh merajalela.
Bisa jadi disebabkan karena penyakit yang diidap, merokok, atau obat-obatan. Seseorang juga bisa mengalami mulut kering apabila hidung mereka tersumbat, karena bernapas melalui mulut bisa membuatnya kering. Jika kondisi ini terjadi cukup lama, maka harus segera diperiksakan ke dokter.
Higienitas mulut yang buruk bisa menyebabkan rasa pahit muncul di mulut. Selain itu juga bisa membuat gigi berlubang, infeksi, penyakit gusi atau gingivitis.
Masalah ini bisa dihindari dengan rutin menggosok gigi dan lidah. Selain itu, menggunakan pencuci mulut antibakteri usai menggosok gigi bisa menekan jumlah bakteri penyebab rasa pahit ini.
Saat hamil, mulut terasa pahit atau terasa besi menjadi keluhan yang umum dirasakan. Biasanya hal ini terjadi pada trimester pertama kehamilan. Walau menjengkelkan, namun umumnya gejala ini akan hilang pada bulan-bulan berikutnya atau setelah melahirkan.
Hal ini terjadi karena homon dalam tubuh berfluktuasi selama hamil. Variasi ini bisa berdampak pada indera kita dan menyebabkan 'ngidam' atau membuat beberapa makanan atau bebauan bisa jadi menjijikkan.
Para wanita yang sedang mengalami menopause, sekitar umur 40 atau 50-an, kerap mengalami mulut menjadi pahit. Hal ini bisa terjadi karena menurunnya kadar estrogen dalam tubuh, sehingga menjadikan kondisi sekunder misalnya sindrom mulut terbakar. Atau bisa juga karena mulut yang kering dalam waktu yang lama.
Sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome merupakan kondisi yang menyebabkan sensasi terbakar di dalam mulut. Rasa yang muncul bisa beragam, namun kebanyakan mendeskripsikannya bagaikan memakan cabai super pedas, dan terkadang mulut juga bisa terasa pahit.
Gejala dari sindrom ini bisa terasa menyebar di seluruh rongga mulut, dan juga bisa kronis dan bertahan lama. Beberapa pengidapnya mengalami sulit makan atau minum, namun beberapa juga menganggap aktivitas tersebut bisa meredakan gejalanya.
Rasa pahit yang muncul tiba-tiba di mulut bisa jadi karena gastroesophageal reflux disease (GERD) atau asam lambung. Kedua kondisi ini terjadi saat otot perut atau sfingter di atas perut melemah dan membuat asam lambung naik ke tenggorokan.
GERD cenderung membuat tenggorokan iritasi, sehingga menyebabkan sensasi terbakar di dada atau abdomen. Bisa juga membuat mulut terasa pahit, yang muncul dan hilang berbarengan dengan gejala lainnya.
(frp/up)