"Dibandingkan dulu, kondisinya lebih parah. Karena pendarahan yang sudah menyebar ke bagian otak kanan, sebelumnya otak kiri," terang salah seorang kerabat Robby, Hengky Tandayu pada 2013, dikutip dari detikHot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah ke otak mengalami penyumbatan atau pecah sehingga aliran darah menjadi terhambat. Jika hal ini terjadi maka oksigen tidak akan mengalir ke otak yang menyebabkan sel-sel otak mati dalam beberapa menit.
Beberapa waktu lalu, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), dr Mursyid Bustami, SpS (K), KIC menjelaskan ada faktor-faktor penyebab stroke yang tidak bisa dihindari. Yakni usia (makin lanjut usia makin besar risiko), ras kulit hitam, genetik (bukan diturunkan, namun jika ada riwayat keluarga maka risiko juga semakin besar).
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat pun berpengaruh pada risiko terkena stroke seperti kebiasaan merokok, obesitas, kurang olahraga, serta pola makan yang tidak sehat.
"Sekarang banyak orang yang nggak sadar bahwa dia banyak merokok bakal stroke, dia banyak makan makanan berlemak, darah tinggi, gula darahnya nggak terkontrol," pungkas dr Mursyid.
Cara mendeteksi seseorang terserang stroke bisa menggunakan metode SEGERA KE RS sebagai deteksi dini. Yakni metode Senyum, Gerak, Bicara, Kebas, Rabun, Sakit Kepala (atau tidak Sadar) dan tentu menyegerakan ke rumah sakit apabila melihat tanda-tanda tersebut.











































