RS di Jember Siap Bantu Konseling Caleg dan Tim Sukses yang Depresi

RS di Jember Siap Bantu Konseling Caleg dan Tim Sukses yang Depresi

Yakub Mulyono - detikHealth
Selasa, 15 Jan 2019 09:04 WIB
RS di Jember Siap Bantu Konseling Caleg dan Tim Sukses yang Depresi
Suasana RSD Dr Soebandi Jember (Foto: Yakub/detikHealth)
Jember - Mendekati masa Pemilu 2019, sejumlah caleg ataupun tim sukses dari berbagai partai peserta mempersiapkan diri untuk promosi diri ataupun kampanye menyampaikan visi misi ke masyarakat luas.

Namun terkadang tidak semua caleg (calon anggota legislatif) ataupun tim suksesnya meraih kemenangan seperti yang diharapkan. Akibatnya, terkadang para peserta pemilu tersebut mengalami depresi dan membutuhkan pendampingan secara konseling dari dokter ahli.

Sebagai langkah antisipasi dan persiapan, RSD Dr Soebandi Jember, Jawa Timur menyediakan pendampingan dan ruang perawatan bagi caleg atau tim sukses yang mengalami depresi. Namun berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, untuk depresi hanya dialami tim sukses. Jarang sekali ditemui ada caleg yang mengalami di Kabupaten Jember.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pengalaman pemilu sebelumnya, yang sampai mengalami depresi adalah tim suksesnya, mungkin karena bekerjanya lebih berat. Saat itu ada sekitar 10 orang yang dirawat di sini," ujar Humas RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evi Tyaswati, Senin (14/1/2019).



Kala itu, kata Evi, perawatan yang dilakukan adalah pendampingan untuk mengembalikan mentalnya untuk bangkit menghadapi kenyataan.

"Dibantu dengan obat dan saat itu 2 orang ada yang sampai dirawat inap," sambungnya.

Kendati demikian, lanjut dia, rumah sakit tidak sampai menyediakan ruang khusus bagi para caleg atau tim sukses yang mengalami depresi itu.

"Tidak ada ruang khusus, perawatan sama dengan pasien yang lain," katanya.

Lebih jauh Evi menyampaikan, semisal menggunakan pelayanan BPJS kesehatan, pihaknya juga mempersilakan dan sesuai dengan kelas yang ditentukan.

"Tetap sesuai aturan kita menerima pelayanan BPJS Kesehatan, dan untuk rawat inap sesuai kelasnya. Tidak ada pembeda apapun," ungkapnya.

(up/up)

Berita Terkait