4 Fakta Kanker Hati yang Penting Diketahui

4 Fakta Kanker Hati yang Penting Diketahui

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 16 Jan 2019 13:31 WIB
4 Fakta Kanker Hati yang Penting Diketahui
Foto: iStock
Jakarta - Industri komedi tanah air berdua. Komika Gebi Ramadhan meninggal dunia pada Selasa, (15/1) setelah berjuang melawan kanker hati yang diidapnya.

Hati merupakan organ tubuh yang memegang peranan penting untuk tetap tubuh dari racun-racun serta zat berbahaya. Apabila terdapat kanker pada hati, maka hal tersebut akan menghancurkan sel-sel hati dan menyebabkan kemampuan hati untuk berfungsi secara normal menjadi terganggu.

Untuk bisa mencegah diri dari terkena kanker hati, berikut beberapa fakta tentang penyakit ini yang harus kamu ketahui.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gaya hidup tidak sehat mempengaruhi

Foto: Thinkstock
Memiliki kebiasaan yang tidak sehat akan berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang, cepat atau lambat. Salah satu faktor risiko kanker hati yang bisa dihindari adalah dengan mengurangi kebiasaan seperti merokok dan minum alkohol.

"Gaya hidup yang berkaitan dengan kanker hati adalah merokok, minum minuman beralkohol, seks bebas yang bisa terjangkit hepatitis," ujar ahli penyakit dalam, dr Rino A Gani, SpPD, KGEH, saat dihubungi oleh detikHealth melalui pesan singkat, Rabu (16/1/2019).

Masih sulit dideteksi

Foto: iStock

Sampai saat ini, gejala awal kanker hati masih sulit dideteks sehingga baru disadari ketika masuk pada stadium lanjut. Hal ini mengakibatkan pengobatan dan penanganan kanker hati menjadi lebih sulit dibandingkan jenis kanker lainnya.

Konsultan hematologi onkologi dari RS Dharmais, dr Marurul Aisyi, SpA (K) juga mengatakan gejala kanker ini agak sulit dideteksi, utamanya pada anak sebab letak sel kanker abnormalnya berada di hati.

"Secara umum sulit dideteksi. Kemungkinan pembesaran perut. Karena hati di perut, ada gangguan yang bisa menghambat sekresi empedu," pungkasnya kepada detikHealth, Rabu (17/10/2018).

Tidak bisa diobati dengan kemoterapi

Foto: iStock

Agak berbeda dengan jenis kanker lainnya, kanker hati belum bisa diobati dengan kemoterapi.

"Kemo sampai saat ini belum bisa. Ada terapi target untuk kanker hati menggunakan obat tapi tidak menyembuhkan hanya untuk menghambat pertumbuhan kanker," ujar dr Rino.

Adapun cara pengobatan yang paling baik untuk kanker hati adalah dengan operasi pemotongan bagian hati yang telah bermutasi menjadi kanker atau menjalani cangkok hati.

Gejala mirip hepatitis

Foto: iStock
"Faktor risiko kanker hati yang paling banyak kita hadapi adalah infeksi virus hepatitis B dan C serta perlemakan hati," kata dr Rino.

Belum ada cara yang mudah untuk mendeteksi seseorang mengidap kanker hati sampai berada pada stadium lanjut. Untuk membedakan antara hepatitis dan kanker hati dibutuhkan ketelitian serta pemeriksaan lanjutan.

"Cara membedakan tidak selalu mudah karena kanker hati biasanya berkembang dari hepatitis. Cara yg paling efektif adalah dengan USG. Apabila terlihat ada benjolan pada USG maka harus segera dipastikan apakah itu kanker hati atau bukan," tambahnya.

baca juga: Gejala Mirip Hepatitis, Begini Membedakannya dengan Kanker Hati

Halaman 2 dari 5
Memiliki kebiasaan yang tidak sehat akan berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang, cepat atau lambat. Salah satu faktor risiko kanker hati yang bisa dihindari adalah dengan mengurangi kebiasaan seperti merokok dan minum alkohol.

"Gaya hidup yang berkaitan dengan kanker hati adalah merokok, minum minuman beralkohol, seks bebas yang bisa terjangkit hepatitis," ujar ahli penyakit dalam, dr Rino A Gani, SpPD, KGEH, saat dihubungi oleh detikHealth melalui pesan singkat, Rabu (16/1/2019).

Sampai saat ini, gejala awal kanker hati masih sulit dideteks sehingga baru disadari ketika masuk pada stadium lanjut. Hal ini mengakibatkan pengobatan dan penanganan kanker hati menjadi lebih sulit dibandingkan jenis kanker lainnya.

Konsultan hematologi onkologi dari RS Dharmais, dr Marurul Aisyi, SpA (K) juga mengatakan gejala kanker ini agak sulit dideteksi, utamanya pada anak sebab letak sel kanker abnormalnya berada di hati.

"Secara umum sulit dideteksi. Kemungkinan pembesaran perut. Karena hati di perut, ada gangguan yang bisa menghambat sekresi empedu," pungkasnya kepada detikHealth, Rabu (17/10/2018).

Agak berbeda dengan jenis kanker lainnya, kanker hati belum bisa diobati dengan kemoterapi.

"Kemo sampai saat ini belum bisa. Ada terapi target untuk kanker hati menggunakan obat tapi tidak menyembuhkan hanya untuk menghambat pertumbuhan kanker," ujar dr Rino.

Adapun cara pengobatan yang paling baik untuk kanker hati adalah dengan operasi pemotongan bagian hati yang telah bermutasi menjadi kanker atau menjalani cangkok hati.

"Faktor risiko kanker hati yang paling banyak kita hadapi adalah infeksi virus hepatitis B dan C serta perlemakan hati," kata dr Rino.

Belum ada cara yang mudah untuk mendeteksi seseorang mengidap kanker hati sampai berada pada stadium lanjut. Untuk membedakan antara hepatitis dan kanker hati dibutuhkan ketelitian serta pemeriksaan lanjutan.

"Cara membedakan tidak selalu mudah karena kanker hati biasanya berkembang dari hepatitis. Cara yg paling efektif adalah dengan USG. Apabila terlihat ada benjolan pada USG maka harus segera dipastikan apakah itu kanker hati atau bukan," tambahnya.

baca juga: Gejala Mirip Hepatitis, Begini Membedakannya dengan Kanker Hati

(kna/up)

Berita Terkait