4 Rahasia Finish Kece Tanpa Cedera Saat Ikut Lomba Lari

Updated

4 Rahasia Finish Kece Tanpa Cedera Saat Ikut Lomba Lari

Ayunda Septiani - detikHealth
Sabtu, 19 Jan 2019 12:02 WIB
4 Rahasia Finish Kece Tanpa Cedera Saat Ikut Lomba Lari
Ilustrasi lari. Foto: Thinkstock
Jakarta - Olahraga lari tengah banyak digemari belakangan ini. Ada berbagai pilihan jarak, mulai dari 3 km, 5 km, hingga full marathon 42,195 km. Bahkan tidak sedikit pula yang menempuh jarak lebih jauh, yang biasa disebut ultra marathon.

Tahun ini, sudah banyak list kompetisi yang akan diselanggarakan dalam waktu terdekat. Banyak pelari yang sudah antusias untuk mengikutinya. Namun, tidak semua tahu betul hal apa saja yang harus disiapkan sebelum memulai kompetisi.

Ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan baru-baru ini, dokter cantik yang menangani Timnas Sepakbla Wanita di Asian Games 2018, dr Grace Joselini, membagikan tips-tips ringan buat yang sedang mempersiapkan lomba lari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut tips dari dr Grace.



Catatan: Artikel ini mengalami pemutakhiran terkait kesalahan penulisan gelar dr Grace Joselini. Redaksi mohon maaf atas kesalahan tersebut.

Kenali batas kemampuan

Foto: shutterstock
Sebelum memulai dan mengikuti perlombaan lari, setidaknya kenali dulu seberapa besar kemampuan dalam berlari. Apakah sanggup jarak jauh, atau jarak sedang. Jangan tiba-tiba mendaftar tapi tidak ada latihan sebelumnya.

Setelah mengetahui kemampuannya, sesuaikan menu latihannya. Sesuaikan juga dengan jarak yang akan ditempuh. Jangan nekat jika tidak ada kesiapan dan tanpa latihan. Apabila kamu memaksakan berlari dan tidak sesuai kemampuan, akan menjadi bahaya untuk kesehatan.

Pemanasan

Foto: Thinkstock
Pemasan sebelum melakukan olahraga apapun sangat diperlukan. Manfaat dari pemanasan sebelum olahraga sangat banyak. Salah satunya adalah membuat otot lebih lentur, sehingga otot tidak kaget saat digunakan.

Jangan melewatkan pemanasan, karena sebagian orang sering melewatkannya. Hal ini justru membantu keadaan otot saat digunakan untuk berolahraga agar tidak kaget.

Hidrasi

Foto: iStock
Kondisi cuaca di Indonesia cukup panas, dan kelembapan juga cukup tinggi. Kondisi ini bisa meningkatkan resiko dehidrasi dan heat stroke bila hidrasi tidak tercukupi.

Heat Stroke adalah kondisi yang diakibatkan oleh paparan suhu panas dari sengatan matahari di luar batas toleransi tubuh. Jadi asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh harus bagus.

Jadi jangan sampai kekurangan cairan saat kita berlari ataupun melakukan kegiatan olahraga apapun, agar bisa terhindar dari dehidrasi dan heat stroke

Sepatu

Foto: Thinkstock
Gunakan sepatu khusus untuk berlari, sesuaikan dengan kondisi kaki dan jangan sekadar mengikuti tren yang ada. Jika salah menggunakan sepatu, maka akan mengakibatkan cidera pada kaki.

Usahakan gunakan sepatu yang sudah dipakai 1 bulan sebelumnya, agar merasa nyaman dan tidak kaku saat dibawa berlari.

Saran dr Grace, gunakan sepatu dengan 1 ukuran lebih besar dibanding ukuran yang biasa kita pakai, karena saat berlari jarak jauh, apalagi di atas 25 kilometer, kaki cenderung akan melebar atau membengkak.

Halaman 2 dari 5
Sebelum memulai dan mengikuti perlombaan lari, setidaknya kenali dulu seberapa besar kemampuan dalam berlari. Apakah sanggup jarak jauh, atau jarak sedang. Jangan tiba-tiba mendaftar tapi tidak ada latihan sebelumnya.

Setelah mengetahui kemampuannya, sesuaikan menu latihannya. Sesuaikan juga dengan jarak yang akan ditempuh. Jangan nekat jika tidak ada kesiapan dan tanpa latihan. Apabila kamu memaksakan berlari dan tidak sesuai kemampuan, akan menjadi bahaya untuk kesehatan.

Pemasan sebelum melakukan olahraga apapun sangat diperlukan. Manfaat dari pemanasan sebelum olahraga sangat banyak. Salah satunya adalah membuat otot lebih lentur, sehingga otot tidak kaget saat digunakan.

Jangan melewatkan pemanasan, karena sebagian orang sering melewatkannya. Hal ini justru membantu keadaan otot saat digunakan untuk berolahraga agar tidak kaget.

Kondisi cuaca di Indonesia cukup panas, dan kelembapan juga cukup tinggi. Kondisi ini bisa meningkatkan resiko dehidrasi dan heat stroke bila hidrasi tidak tercukupi.

Heat Stroke adalah kondisi yang diakibatkan oleh paparan suhu panas dari sengatan matahari di luar batas toleransi tubuh. Jadi asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh harus bagus.

Jadi jangan sampai kekurangan cairan saat kita berlari ataupun melakukan kegiatan olahraga apapun, agar bisa terhindar dari dehidrasi dan heat stroke

Gunakan sepatu khusus untuk berlari, sesuaikan dengan kondisi kaki dan jangan sekadar mengikuti tren yang ada. Jika salah menggunakan sepatu, maka akan mengakibatkan cidera pada kaki.

Usahakan gunakan sepatu yang sudah dipakai 1 bulan sebelumnya, agar merasa nyaman dan tidak kaku saat dibawa berlari.

Saran dr Grace, gunakan sepatu dengan 1 ukuran lebih besar dibanding ukuran yang biasa kita pakai, karena saat berlari jarak jauh, apalagi di atas 25 kilometer, kaki cenderung akan melebar atau membengkak.

(up/up)

Berita Terkait